Kini, ingat Jogja, saya akan ingat STIKES Wira Husada Yogyakarta. Mencoba flashback ke 6 tahun 9 bulan yang lalu. Ada banyak rasa yang terjadi dan akhirnya kini hanya ada satu rasa yaitu bersyukur Alloh pernah tempatkan saya di STIKES Wira Husada Yogyakarta. Kampus yang mampu menempa dan mendidik saya dari yang “keras” menjadi “lembut”. Mei 2015, saya resmi menjadi dosen. Saya yang belum pernah merasakan jadi dosen mendadak harus mengajar mahasiswa dengan style saya yang begitu kaku. Awal masuk kelas, mahasiswa sudah dengan berani nya mengungkapkan rasanya “Ibu, sebelum mulai doa dulu”. Kata-kata itu selalu saya ingat bahkan ketika micro teaching pekerti di UNPAD pun saya memulainya dengan berdoa. Dan ternyata itu menjadi penilaian plus dari para penilai. Terima kasih mahasiswa STIKES Wira Husada yang selalu berani mengungkapkan kebenaran jika ada dosen yang keliru.
Menjadi ka.sub SDM yang baru 4 bulan bekerja di STIKES Wira Husada adalah ujian buat saya. Mulai dari belum dapat meja dan terjadi insiden seorang pegawai tenaga kependidikan yang gebrak meja di meja saya. Satu staf saya yang tidak mau “mendengar” apa kata saya. Mungkin di pikiran beliau saat itu, anak kecil koq merintah orang tua. Kejadian penolakan karena saya menjadi ka.sub SDM ini sebenarnya wajar. Seperti orang bilang, orang baru kok sudah jadi kepala padahal belum terlihat kinerjanya. Untungnya saya bukan tipe baper yang akan mengundurkan diri. Memang awalnya sedih dan kaget karena kok gebrak meja kerja saya. Tapi karena support dari Pak Salim dan bu Hartinah membuat saya harus terus maju. Bagi saya, amanah ini karena Alloh yang kasih jadi saya harus melaksanakannya. Dan benar adanya saat awal jadi Ka.SDM, saya harus bawa semua berkas jabatan fungsional dosen ke LLDIKTI V untuk dikoreksi. Sampai di LLDIKTI V, saya malah ga tahu maksud yang dijelaskan. Jadi mau tidak mau saya harus belajar tentang jabatang fungsional. Hingga akhirnya semua bagian kepegawaian LLDIKTI V kenal wajah saya dan baru tahu kalau saya dosen karena biasanya yang bawa berkas adalah tendik. Sangat bersyukur Alloh amanahkan saya di bagian SDM.
Hasil kinerja saya sebagai SDM selama dua tahun, Alloh hadiahkan saya lolos dosen magang di UNPAD bulan Juli hingga November 2017. Cerita selengkapnya ada disini. Sangat bersyukur karena bu Rintis (Ketua STIKES) tidak melarang saya pergi ke Bandung meski saat itu kampus sedang menunggu jadwal visitasi akreditasi prodi D3 Keperawatan. Beliau langsung menunjuk PLT sebagai pengganti saya selama saya pergi ke Bandung. Kesyukuran karena bisa membawa nama STIKES Wira Husada dan berkenalan dengan dosen dari PT seIndonesia.
Pulang dari Magang, banyak mimpi yang ingin saya wujudkan. Pertama, menghidupkan kembali UKM Muslim yang telah lama vaccum. Pak Ronald (Pembantu Ketua III) mendukung dan mengijinkan saya sebagai pembina UKM Muslim. Dan alhamdulillah sampai hari ini, UKM Muslim terus jalan. Kedua, bisa memikirkan diri saya dengan mengurus jabatan fungsional (JaFung). Meski mengurus JaFung haru dengan sentilan dari bu Rintis dulu yang mengatakan “koq ka.SDM nya malah belum punya jabatan fungsional”. Akhirnya saya kejar dan alhamdulillah 1 Mei 2019 turun SK Jabatan Fungsional Asisten Ahli saya dari LLDIKTI V. Ketiga, Alloh mudahkan proses sertifikasi dosen saya hingga akhirnya lulus di tahun 2020.
Februari 2019, Alloh amanahkan saya naik level menjadi Ka.Bagian Umum yang harus bertanggungjawab terhadap bagian SDM, sarana prasana dan IT. Dari yang hanya punya satu staf kini memiliki enam orang. Semakin naik level, ujiannya semakin berat. Ada omongan dari seseorang yang bilang “Koq dosen jadi ka.bagian umum ngurusin toilet, atap bocor”. Sempat ada rasa iri dengan dosen-dosen lain yang bisa focus di tri dharma dan prodi sedangkan saya harus mengurus bagian umum dan tidak maksimal dengan tri dharma. Tapi rasa itu hilang ketika saya meyakini bahwa Alloh yang memilih berarti memang di bagian umum inilah tempat yang baik untuk saya. Dan memang benar adanya, kejadian covid membuat bagian umum menjadi garda terdepan untuk menjaga seluruh pegawai. Bagaimana tidak, ketika semua takut dengan covid, bagian umum harus standby. Hingga ketika saya memilih beliau (tendik yang gebrak meja saya) untuk berada di bagian umum karena kompetensi beliau cocok di bagian umum. Pernah ada kejadian, komputer di bagian umum bermasalah. Beliau masuk dan saya dengan polosnya minta tolong untuk memperbaiki dan beliau bantuin. Dari kejadian itu membuat saya mengaminkan bahwa memang beliau ahlinya kalau ada yang rusak. Alhamdulillah pilihan saya benar. Selama di bagian umum, beliau bekerja lebih maksimal dan totalitas apalagi saat akreditasi. Alloh tidak pernah salah dalam menempatkan orang.
Dengan menjadi ka.sub SDM dan Ka.Bagian umum membuat saya bisa merasakan langsung keramaian akreditasi di semua prodi baik luring (2018) dan daring (2021). Bila saya hanya seorang dosen prodi, mungkin saya tidak bisa merasakan perbedaan keramaian di tiap prodi. Karena di tiap prodi memiliki keramaiannya masing-masing. Hehe
Di akhir masa jabatan sebelum saya meninggalkan STIKES Wira Husada, alhamdulillah saya bisa mengkawal 7 dosen untuk pengajuan lektor 200 dan 300. Insyalloh untuk bekal STIKES Wira Husada di akreditasi yang selanjutnya.
Terimakasih bu Rintis (Ketua STIKES) yang memposisikan tidak hanya sebagai pimpinan namun juga sebagai ibu. Ada banyak didikan ibu yang dapat menjadi bekal saya di kampus saya yang baru ini.
Terimakasih pak Akhmad Toha (Pembantu Ketua II) yang banyak memberikan saya ilmu dan pengalaman. Saya yang sering “ngelawan” kalau sudah beda pendapat tapi bapak tetap sabar. Bapak yang paham saat saya sedang tidak mood jadi bapak menginstruksikan ke staf saya. Bapak yang sering acc permintaan mendadak saya meski sering juga menolak ketika itu tidak mendasar. Bapak yang pensiun dari STIKES bersamaan dengan diterimanya saya menjadi CPNS seperti Alloh sudah mengatur bahwa bapak harus mengajarkan dulu ke saya banyak hal. Bapak harus jaga kesehatan ya.
Terimakasih bu Prastiwi (Pembantu Ketua I) yang luar biasa dedikasinya untuk STIKES. Saya belajar banyak dari ibu terutama jarak ibu yang jauh dari rumah ke kampus dan harus naik bis membuat saya tidak boleh malas dan membuang waktu untuk main.
Terimakasih Pak Ronald (Pembantu Ketua III) yang sama-sama dari Makassar makanya kita jadi terasa akrab dan dekat di mata orang ya sampai lulus CPNS juga samaan. Saya banyak belajar dari bapak. Terimakasih karena menjadi penengah saat saya dan bu Yeti harus menangani 3 pengacara di meja pimpinan. Hahaha. Terimakasih pak karena sudah membuat template Remunerasi sehingga saya tinggal terima jadi saja. Hehe.
Terimakasih bu Tuti (Sekretaris Pimpinan) yang kalau bawa makanan, saya di tawari untuk makan. Ibu yang masih terlihat kuat dari luar hingga terasa tidak terjadi apa-apa padahal sebenarnya beliau dalam keadaan tidak baik-baik saja. Cukup makjleb ketika suami ibu bilang “sudah 6 tahun kerja di STIKES tapi baru ke rumah sekali”. Maafkan saya yang nggak peka. Insyaalloh, ketika nanti Saya ke Jogja, Saya akan ingat ibu dan akan hubungi ibu ya.
Terimakasih bu Yeti (ka. Bagian Umum Baru) sosok yang luar biasa menjadikan pelajaran untuk saya. Angkat meja ibu dari Prodi ke bagian umum adalah hal ekstrim yang saya lakukan ke ibu karena ibu menjadi ka.SDM menggantikan saya. Ibu yang kalau sudah ga sejalan ama saya maka akan diem-dieman. Tapi kalau sudah kompak, kita benar-benar jadi terlihat aneh di mata orang. Terimakasih karena ibu sudah banyak berubah sejak jadi ka.SDM.
Terimakasih Pak Hendra (Staf. Bagian Umum). Meski baru berpartner dengan bapak saat covid namun saya jadi mengenal bapak lebih baik dibanding sebelumnya. Sarana Prasarana tidak akan baik jika tidak ada bapak. Saya hanya bisa cerewet dan mau terima beres. Bapak yang mau mendengarkan pendapat saya meski saya lebih “kecil” dari bapak.
Terimakasih Pak Warjiyono (Staf Bagian Umum). Bapak yang tidak pernah menolak ketika saya minta tolong. Bapak yang mau belajar untuk disiplin mencatat di buku monitoring sarpras. Bapak yang selalu saya mintain pendapat terkait sarpras karena beliau lebih paham dibanding saya. Bapak yang bisa diajak curhat hal receh. Bapak yang saat covid, beliau bersedia untuk semprot disinfektan seluruh ruang. Luar biasa dedikasi beliau untuk STIKES Wira Husada.
Terimakasih Pak Suswanto (Staf Bagian Umum). Bapak yang ngga bisa naik mobil akhirnya di les driver dan sekarang malah double job bawa mobil ketika dibutuhkan. Bapak yang ga bisa komputer tapi saya paksa harus bisa ngetik di komputer. Rekap pemakaian ruang kuliah dibuat oleh beliau. Sehingga memudahkan saya untuk menganalisis penggunaan pemakaian ruang kuliah yang bisa digunakan untuk laporan saat akreditasi. Bapak yang juga semprot disinfektan seluruh ruang bersama pak War. Bagian umum tanpa beliau-beliau adalah hampa.
Terimakasih Pak Sunaryo. Bapak yang mau belajar dan sabar memahami saya sebagai bawahannya (Ka.sub SDM) ketika beliau menjadi ka.Bagian umum. Bapak yang lolos hibah PDP dan mengijinkan saya sebagai peneliti kedua untuk menjadi pemakalah di seminar internasional. Bapak yang mengajak saya untuk bisa merasakan bertemu dengan anak-anak SMA untuk promosi STIKES Wira Husada.
Terimakasih Bu Yunita (Ka.Sub PDDIKTI). Ibu yang selalu saya repotkan terkait dengan input pindah homebase dosen, input berkas pengajuan NIDN dan sinkron antara PDDikti dengan SISTER.
Terimakasih Bu Yuli (Ka.Prodi S1 Ilmu Keperawatan). Ibu yang sehati ama ais ingin menghidupkan lagi UKM Muslim. Ibu yang idealis dan perfeksionis melebihi Ais. Ibu yang minta ais untuk bantuin kurikulum di saat pikiran ais tertuju pada kampus baru Ais dengan alasan bisa buat bekal dikampus baru. Dan benar adanya bu. Sangat bersyukur kemarin bantuin ketik bahan kajian mata kuliah sesuai KKNI AIPNI.
Terimakasih Bu Uswatun (Ka.LPPM). Ibu yang sudah membantu proposal penelitian saya bisa mendapat dana STIKES. Ibu yang sudah membantu artikel saya bisa terbit di jurnal kesmas demi pengajuan asisten ahli saya. Ibu yang mau mengajari ketika saya tidak tahu urusan terkait PDP. Ibu yang bantuin saya dapat tanda tangan asesor BKD.
Terimakasih bu Dewi (Ka.Prodi Kesmas). Ibu yang pernah sama-sama mendaftar dosen tahun 2013 di UAD dan gagal. Memang jodoh dan bertemu lagi di STIKES WH. Ibu yang mengajak saya ikut dalam penelitian PDP sebagai peneliti kedua sehingga saya bisa presentasi monev bersama dengan kampus lain.
Terimakasih banyak dosen-dosen Prodi S1 Ilmu Keperawatan (Bu Agnes, Bu Muryani, Pak Antok, Pak Agus, Pak Sigit), Prodi D3 Keperawatan (Bu Murgi, Pak Nur, Bu Andri, Bu Maria, Bu Anida), Prodi S1 Kesehatan Masyarakat (Bu Dewi, Bu Heni, Bu Ariana, Bu Susi, Pak Subagiyono, Pak Tedy, Bu Sutarni) , Prodi D3 Keperawatan (Bu Eva, Handriani, Fida, bu Dewi Nur, Pak Marius), LPM (Bu Asda, Bu Novita, Bu Ning), LPPM (Pak Sugiman), Bagian Akademik (Bu Ipah, Pak Aris, Mas Fitri), Perpustakaan (Bu Dwi, BDW) dan Laboratorium (Pak Djun, Bu Novi, Bu Suhandari, Bu Susilowati, Pak Tumiran).
Terimakasih sekali lagi untuk STIKES Wira Husada Yogyakarta yang telah menjadikan saya menjadi lebih baik dan dahsyat.
Leave a Reply