Ini adalah pertanyaan standar dan klasik tentang mengapa seseorang memilih suatu alasan. Saya sebenarnya merasa lucu sendiri ketika memikirkan pertanyaan di atas. Pada awalnya saya tidak pernah berpikir untuk menjadi perawat. Cita-cita saya sejak kecil sampai kelas dua SMA adalah guru. Tetapi kemudian kenyataan berkata lain. Menjelang kelulusan, semua teman satu SMA saya sangat sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk langkah mereka selanjutnya. Termasuk menyiapkan perguruan tinggi mana yang akan mereka pilih. Begitu juga dengan saya. Hanya saja saya lebih santai dalam menyikapi segala sesuatu. Bagi saya prioritas utama adalah belajar dan mendapatkan nilai baik. Karena saya menyadari bahwa selama ini saya kurang belajar sehingga ada beberapa mata pelajaran yang kurang begitu saya pahami.
Di saat-saat seperti itu banyak promosi dari berbagai perguruan tinggi yang datang ke sekolah kami. Salah satunya dari stikes wira husada yogyakarta. Awalnya saya hanya ikut-ikut saja. Hitung-hitung cari informasi, selama penjelasan tidak ada yang menarik buat saya. Tetapi ketika sesi tanya jawab saya masih diam aja. ketika saya sudah memutuskan mau kuliah dimana dan ada salah satu guru saya di SMA menawarkan kampus stikes wira husada di jurusan keperawatan. Setelah saya membicarakan dengan orang tua dan mereka merestui, pada akhirnya saya berminat untuk daftar di kampus tersebut dan saya ketemu ibu Tuti yang sangat ramah. Saya suka dia. Daripada nggak bisa menjadi guru, jadi perawat saja. Kan sebelas dua belas sama-sama berjasa.
Dan saya bermimpi setelah menjadi perawat, saya akan merasakan bahwa peran perawat itu sangat penting dan vital dalam sebuah pelayanan kesehatan, apalagi di rumah sakit, perawat menjalankan berbagai peran yang sangat penting bagi terlaksananya proses terapi pasien. Diantara fungsi tersebut adalah fungsi manajerial, fungsi edukasi, fungsi pengawasan dan sebagainya. Jika dijalankan dengan penuh dedikasi, semangat dan percaya diri, saya yakin perawat bisa menjadi profesi yang sangat bagus dan berprospek baik di masa yang akan datang.
Saya juga bermimpi mempunyai rawat inap dan sekolah kesehatan. Motivasi saya untuk semua yang saya impikan yaitu ibu Triana. beliau dosen yang menjadi motivasi saya sekarang, saya berterima kasih buat dosen-dosen yang siap membagi ilmunya buat murid-muridnya dan sabar menghadapi tingkah laku kami yang berbeda-beda ini.
Saya bermimpi jadi perawat karena saya sadar di desa saya masih banyak yang belum sadar kalau sakit itu harus periksa ke rumah sakit karena di kampumg saya, kalau mereka sakit hanya pergi ke tukang pijat aja. Keluarga saya banyak yang sakit stroke dini dan saya sudah menyarankan untuk periksa ke rumah sakit tapi mereka tetap pergi ke tukang pijat dan sampai akhirnya sudah ada 2 orang keluarga saya yang meninggal karena stroke yang tidak di terapi di rumah sakit.
Ketika nanti saya lulus dari stikes wira husada yogyakarata ini, saya berharap saya bisa jadi perawat yang profesional dan bisa membangun klinik di kampung saya agar orang desa saya sadar arti kesehatan dengan cara cek rutin ke klinik atau rumah sakit kalau ada yang sakit. Saya bermimpi jadi perawat karena perawat adalah pekerjaan yang mulia, bagaimana tidak mulia, merawat pasien yang sedang sakit itu pekerjaan yang sangat sulit. Tidak semua orang bisa memiliki kesabaran dalam melayani orang yang telah menderita penyakit. Namun perawat sebagai profesi dan bagian dari pelayanan kesehatan tidak saja membutuhkan kesabaran, tapi juga mampu untuk ikut mengatasi masalah-masalah kesehatan.
Semoga teman-teman yang kuliah di stikes wira husada akan menjadi perwat yang profesinal dan ilmu yang di dapat berguna buat orang lain nanti. aamiinnnnn.
Sumber : Winda Astuti. Mahasiswa STIKES Wira Husada Yogyakarta
Leave a Reply