“Apa mereka merasa aman dari siksa Ku yang akan menimpa mereka diwaktu dhuha kala mereka sedang bermain”. Orang yang bermain-main di dunia ini adalah orang yang memulai bekerjanya tidak mengharapkan rahmat Alloh. Pekerjaan mana yang sungguh-sungguh dikerjakan? Satu, pekerjaan akhirat, dakwah. Tidak ada uangnya. Kalau ada uangnya, sedikit. Tidak bergengsi kedudukannya di dunia. Tapi disitu bisa menegakkan Islam dan disitu ada, Alloh SWT. Kedua, pekerjaan yang disitu ada uangnya banyak, gajinya besar, kedudukannya juga tinggi dan bergengsi tapi shalatnya di samping meja kantor. Itupun setelah meeting, masih bisa shalat tapi susah berjamaah. Kira-kira pilih yang mana? Mana yang paling semangat dikerjakan? Kebanyakan orang akan ambil yang kedua. Padahal katanya hidup ini pokoknya ingin mencari ridhoNya Alloh. Bohong sebenarnya. Sebenarnya orang lebih cinta kepada dunia.
Rasulullah SAW rela kehilangan apa saja asal tidak kehilangan Alloh SWT. Makanya kalau ada pekerjaan yang di dalamnya ada Alloh SWT, bungkus. Karena semua yang kita butuhkan ada pada Alloh SWT. Orang-orang yang senantiasa kembali kepada Alloh SWT, selalu percaya pada Alloh SWT maka hidupnya aman. Kalau nanti memilih jalan Alloh, sujud syukurlah. Karena di rumah sudah ada jembatan menuju surga. Maka, pilih jalan Alloh, berinfaklah di jalan Alloh. Berjuanglah dengan harta dan nyawamu di jalan Alloh.
Rumah yang didalamnya rajin shalat subuh berjamaah, rezekinya akan berlipat ganda. Sebaliknya, orang yang pergi ke kantor tetapi tidak shlat subuh berjamaah itu seperti ayam mencari makan dengan dikasih jagung (dapat rezeki tapi cape). Pergi ke tempat kerja itu letih, tapi yang sebelum berangkat ke kantor, shalat subuh berjamaah kemudian ngaji dan shalat dhuha, in shaa alloh rezeki nya melimpah dan berkah.
Sumber: Ust. Bachtiar Nasir, Lc.,MM. Keutamaan shalat dhuha. 8 Februari 2015.
Leave a Reply