Atlet kebanggaan Indonesia, seorang muslimah berjilbab asal Aceh pada dua hari yang lalu dinyatakan tidak bisa bertanding dalam satu kejuaraan Judo di Para Asean Games. Alasan tidak bisa mengikuti kegiatan bahwa ia berkomitmen mengenakan jilbabnya yang menjadi warisannya di mata Alloh SWT dibandingkan mengikuti pertandingan yang dipaksakan dengan membuka jilbabnya.
Miftahul Jannah adalah atlet Judo disabilitas Indonesia. Wasit mendiskualifikasinya karena terdapat aturan tingkat internasional di Federasi Olahraga Buta Internasional (IBSA) bahwa atlet tidak boleh mengenakan jilbab dan wajib melepas jilbab saat bertanding.
Selamat untuk Miftahul Jannah dengan kekuatan luar biasanya menjaga jilbab. Miftahul Jannah adalah atlet akhirat, bukan sekedar atlet dunia. Jilbab itu bisa kamu kenakan dengan kebanggaan dihadapan Alloh SWT. Pertandingan terbesar bukan menaklukan lawan melainkan bagaimana bisa menaklukan suara nafsu yang bisa menjauhkan dari Alloh. Jilbabmu mungkin tidak pantas dikenakan dalam pertandingan Judo yang kamu ikuti saat ini. Tapi jilbab itu pantas dikenakan untuk mengunjungi Mekkah untuk melaksanakan Umroh menyaksikan Kabah dan mengitari Kabah.
Jilbab itu yang mengantarkan kamu ke Mekkah bukan yang lain.
Duhai para Muslimah, Suatu saat ketika kamu wafat, yang pertama mengitari kepala kamu adalah jilbab. Jangan sampai saat wafat, anda baru menginginkan mengenakan jilbab karena selama hidup anda tidak mengenakan jilbab.
Sumber : Ust. Adi Hidayat. 8 Oktober 2018
Leave a Reply