6 Soft Skills yang Harus Dimiliki Pendidik

6 Soft Skills yang Harus Dimiliki Pendidik

Semua profesi selalu menuntut adanya kemampuan yang baik. Peran hard skill sangatlah sentral mengingat profesi memerlukan kemampuan yang linier pada pendidikan yang ditempuh. Kompetensi menjadi sesuatu yang berarti dalam kesuksesan suatu profesi. Namun demikian, hard skills tidak dapat berdiri sendiri karena diperlukan soft skills.

Keberadaan soft skill bagi pendidik sangatlah penting mengingat setiap hari harus berhadapan dengan banyak karakter, yaitu siswa maupun mahasiswanya. Selain itu, pendidik harus memotivasi dirinya dan menyelesaikan tugas-tugasnya dengan tepat waktu sehingga soft skill sangat diperlukan. Memang tuntutan kita sebagai pendidik memang berat. Karena selain kita harus transfer knowledge juga harus menjadi teladan dan menanamkan nilai-nilai yang baik bagi peserta didik kita dan dalam keseharian kita.

Dunia pendidikan memerlukan profesi pendidik yang kompeten di bidangnya dan memiliki soft skills yang mumpuni juga. soft skill pendidik secara umum dapat dikatakan ketrampilan seorang pendidik dalam berhubungan dengan orang lain dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri agar ia sukses dalam profesinya sebagai pendidik.

Soft skills memiliki 4 karakteristik yaitu (1) bersifat generic untuk penyelesaian hal berbeda-beda, (2) sebagian soft skill pengajar memang tidak bisa diubah namun bisa dibentuk dan ditingkatkan, (3) soft skill dapat berkembang menjadi life skills dan life long learning, (4) soft skills pengajar berkenaan dengan tingkat EQ nya. Lalu, soft skills apa yang harus dimiliki oleh seorang pendidik ??

Unlimited Hosting WordPress Developer Persona
  1. Listening skills. Mendengar tidak sama dengan mendengarkan. Mendengar mengacu pada suara yang masuk ke telingan kita, mendengar itu proses fisik yang asalkan kita tidak memiliki masalah pendengaran, terjadi secara otomatis. sedangkan mendengarkan membutuhkan lebih dari sekedar mendengar tapi membutuhkan fokus dan usaha yang terkonsentrasi baik mental maupun fisik. Mendengarkan adalah kunci semua komunikasi yang efektif. Tanpa kemampuan untuk mendengarkan secara efektif, pesan dengan mudah disalahpahami. Mendengarkan bukanlah proses pasif, pendegar dapat dan harus setidaknya terlibat dalam proses pembicaraan itu sebagai pembicara. Untuk meningkatkan listening skill, mendengarkanlah dengan cermat. Mendengar tanpa menyela, fokus dan terpaku pada pembicara, memahami lebih dalam apa yang akan dibicarakan, memberi waktu untuk berfikir atau memilih kata-kata yang tepat, memberi beberapa pertanyaan kepada lawan bicara, beri konfirmasi dan komentar sebagai bukti kita paham dengan apa yang ia bicarakan.
  2. Problem solving skills. Ketrampilan untuk membawa seseorang berpikir positif untuk mencari solusi dari permasalahan. problem solving berhubungan erat dengan decision making skill. problem solving skill membuat seseorang memahami bahwa solusi untuk sebuah masalah tidak akan pernah memuaskan semua orang. problem solving skill membuat seseorang berperan mengambil risiko untuk menentukan sebuah pilihan solusi terbaik sebab pilihan selalu mengandung risiko. Cara meningkatkan problem solving yaitu memperjelas masalah dari berbagai perspektif, arahkan pemecahan masalah ke win-win solutions, melakukan brainstorming untuk menemukan solusi dari berbagai opsi alternative yang ada sehingga mengasah kreativitas dalam menentukan solusinya, jujur melihat kelebihan dan kekurangan opsi untuk solusi.
  3. Planning skills. adalah kemampuan untuk memikirkan dan mengelola aktivitas yang ada dengan bantuan sumber daya apapun yang tersedia untuk mencapai tujuan. Planning skills berhubungan dengan preparation skill (kemampuan persiapan). Persiapan sangat penting untuk menata kegiatan agar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Cara meningkatkan planning skills yaitu paksa diri untuk merencanakan, renungkan “jika kamu gagal merencanakan, kamu berencana untuk gagal”, jadwalkan waktu tanpa gangguan setiap hari untuk melakukan perencanaanmu, antisipasi kemungkinan masalah yang dapat kamu temui dalam kegiatan kamu karena orang, bahan atau masalah teknis. Rencanakan untuk besok saat malam ini. Pikiran bawah sadar akan membantu mengatur saat kamu tidur, lakukan perencanaan secara tertulis untuk menangkap semua ide kamu dan untuk memastikan tidak ada yang hilang. Mengapa perencanaan itu sebaiknya ditulis ? Yang ditulis saja bisa hilang apalagi kalau tidak di simpan. menulis memiliki kekuatan. menulis lebih kuat untuk belajar. dengan menulis akan mengingat apa yang akan ditulis.
  4. Time management skills. adalah kemampuan mengelola waktu secara efektif sehingga waktu yang tepat digunakan untuk aktivitas yang tepat. Manajemen waktu bukanlah anugerah. Jika tahu benefitnya, penundaan adalah risiko. Perlu kombinasi paling tepat untuk porsi pekerjaan dalam skala prioritasmu. Waktu 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Waktu tidak bisa dibagi karena yang seharusnya dikelola itu diri sendiri bukan waktu “mengatur waktu” itu “mengatur diri”. Manfaat time management skill adalah meningkatkan reputasi, lebih banyak waktu luang, mengurangi stress, mengurangi masalah, lebih banyak menyelesaikan pekerjaan. Mengapa “suara tubuh” berhubungan dengan time management skill ? Bila tubuh sudah merasa lelah, maka istirahat. Bila tidak istirahat maka akan sakit. Badan kita penting karena kita harus menjaganya. Mengapa memberi reward pada diri sendiri dapat meningkatkan time management skill ? Motivasi pada diri sendiri. Sehingga punya motivasi dan semangat untuk mau mengerjakan sesuai waktu yang ditentukan.
  5. Motivation skills. Merupakan keterampilan untuk mengubah perilaku atau respon yang diinginkan baik dari diri sendiri maupun orang lain. Ketika bisa memotivasi peserta didik akan menjadi nilai-bilai baru bagi peserta didik. Untuk bisa memotivasi orang lain, harus bisa memotivasi diri sendiri. Jujurlah pada diri sendiri, kemauan untuk berubah, optimis untuk berhasil, komitmen untuk berusaha. Tentukan tujuan yang jelas dan terukur, berikan tugas yang menantang, mendorong kreativitas, menarik minat orang lain, memahami kebutuhan orang lain, ciptakan lingkungan kerja yang baik, ucapan pujian dan terima kasih, manajemen kesalahan, menjadi “model perilaku”. Ketika kita sering memberi motivasi pada peserta didik, maka kitapun harus sesuai dengan motivasi yang diberikan. Kerjakan yang paling mudah, mulai fokus ke sistem teknologi, stop multitasking, belajar mendelegasikan, jangan menunda melainkan tetapkan limit, isi waktu saat menunggu, berikan “reward” untuk diri sendiri.
  6. Emotion management skills. adalah kemampuan untuk menyadari, siap menerima serta berhasil mengendalikan perasaan dalam diri sendiri dan terkadang orang lain. Manfaat emotion management skill adalah memungkinkan kerja tim yang lebih baik, mampu menangani perubahan, mampu menangani “percakapan sulit”, keterampilan seorang pemimpin yang kuat. Perhatikan bagaimana kamu berperilaku ketika kamu mengalami emosi tertentu dan bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan kamu sehari-hari. Mulailah melatih kesadaran emosi. Emosi sangat erat dengan karakter sehingga harus belajar terus menerus mengendalikan emosi. Emosi dan perilaku kamu berasal dari kamu, tidak datang dari orang lain oleh karena itu andalah yang bertanggung jawab atas diri anda dan orang lain. Kitalah yang memilih cara kita berpikir, merasakan dan bertindak dalam kaitan masalah. jika ingin bangkit, kitalah yang menentukan begitu juga emosi. Coba bertanya pada diri sendiri “bagaimana saya bisa belajar dari pengalaman ini ? apa yang paling penting sekarang ?” Ciptakan lingkungan yang positif dan bersyukur, berlatihlah berempati dengan diri sendiri dan orang lain.
loading...
Share

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*