Mendidik Berbeda dengan Mengajar

Mendidik berbeda dengan Mengajar

Mengajar tidak sama dengan mendidik. Mendidik adalah sebuah proses pembelajaran yang panjang agar dapat menciptakan generasi berikutnya yang lebih baik, jadi ada sebuah proses perbaikan. Mendidik tidak hanya mengembangkan potensi kerja otak dan pikiran tetapi juga mengembangkan potensi, menyentuh perasaan dengan empati serta membangun sebuah peradaban baru dengan tindakan. Mengajar adalah menciptakan situasi yang mampu merangsang peserta didik untuk belajar. Mengajar adalah salah satu bagian dalam mendidik. Mengajar dan mendidik membutuhkan hard skill, soft skill dan passion. Inilah kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik.

Soft skill terkadang luput dari perhatian kita sebagai pendidik saat mengajar. Kesibukan mengajar dan tugas administratif pendidik seringkali lebih banyak kita kerjakan. Padahal seharusnya kita juga mengembangkan soft skill kita. Soft skill adalah pembelajaran kehidupan yang tidak dapat dipelajari di bangku pendidikan. Faktor yang mempengaruhi peningkatan soft skill pendidik yaitu psikologis, komunikasi, sosial. Bagaimana cara meningkatkan soft skill pengajar ? Learning by doing, proses mentoring, berlatih dan praktek.

Soft skill yang diperlukan dalam mendidik itu banyak sekali. misalnya kepemimpinan, kemampuan beradaptasi, berpikir kritis dan lain-lain. Soft skill yang diperlukan dalam mendidik saa mengajar adalah komunikasi yang dalam hal ini dengan siswa. Bagaimana kita akan menghadapi siswa yang punya karakter bandel namun sebagai pendidik mempunyai riwayat penyakit jantung. Kasus ini berhubungan dengan skill mengelola emosi. Soft skill yang berhubungan dengan hal tersebut adalah interpersonal skill, emotional management, motivational skill, listening skill dan tentunya juga kesabaran.

Sebagai pendidik, kita jangan sampai terlena untuk hanya terus mendidik dan memperhatikan peserta didik saja, kita juga perlu memperhatikan diri sendiri. ibarat HP, ada kalanya habis baterai dan itu perlu di charge. Soft skill akan selalu bersama kita setiap saat karena suatu saat nanti akan berubah menjadi life skill kita. Namun demikian kita harus mengasahnya setiap saat karena itu akan memudahkan kita dalam menghadapi hambatan-hambatan sebagai pendidik.

Unlimited Hosting WordPress Developer Persona

Pandemic covid memberikan kesempatan untuk lebih kreatif menerapkan metode pembelajaran. Bagaimana agar WFH juga bisa berdampak bagi peningkatan hard skill peserta didik. Bagaimana melatih soft skill untuk peserta didik kita. Kreativitas pendidik sangat dibutuhkan dalam hal ini. Terkadang perubahan itu butuh “pemaksaan”. Memang terasa tidak nyaman bagi sebagian pendidik tapi jika itu tidak dilakukan, tidak akan ada perubahan. Pandemic menjadi awal perubahan ini.

Peran pendidik sebagai agen perubahan, pendidiklah yang dapat mentransfer nilai-nilai kehidupan, karakter dan juga soft skill kepada peserta didiknya. Sebenarnya selain soft skill dan hard skll, yang penting adalah passion (sesuatu rasa suka, gemar yang sangat kuat untuk berbagi). Passion akan membuat hati dan pikiran menjadi tenang. Ketiganya sangat penting bagi kita sebagai pendidik.

Mendidik itu memberi. Mendidik itu berbagi. Ketika pendidik berharap sesuatu dari mendidik, hal itu akan melemahkan tujuan dalam mendidik. Jika kita mulai berpikir tentang imbalan, kita memposisikan diri sebagai “pekerja”.  Jangan menjadi pendidik yang meminta-minta. Jangan menjadi pendidik yang berharap belas kasihan orang lain.

Fokus pada tugas sebagai pendidik sehingga harus banyak belajar. Jangan berharap disukai. Karena tidak semua orang akan menyukai. Nanti akan cape. Tingkatkan kualitas diri. Orang yang professional tidak akan meminta haknya. Jangan kecewa dengan kondisi. Kondisi akan berubah sehingga perlu adaptasi dan mengembangkan diri. Tetap memberi & berbagi. Ketika kita melakukannya, lakukan dengan setia untuk memberi dan berbagi.

loading...
Share

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*