Kinerja organisasi yang lambat berkaitan erat dengan kepemimpinan yang buruk sehingga mempengaruhi kualitas pemberian layanan kesehatan. Adapun faktor-faktor seperti tata kelola yang buruk, kepentingan politik, gangguan komunikasi, layanan kesehatan yang kurang dan manajemen yang tidak efisien dapat menyebabkan pemberian layanan yang buruk (Govender, 2013). Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan gaya kepemimpinan yang berbeda dalam konteks pelayanan kesehatan.
Gilson dan Agyepong (2018) menyebutkan penguatan kepemimpinan dalam sistem kesehatan merupakan suatu reformasi sistem yang memerlukan intervensi pada tingkat individu, tim hingga keseluruhan sistem. Seorang pemimpin di masa yang akan datang harus mampu melihat dan terlibat dengan konteks dalam memahami bagaimana memperkuat sistem kesehatan. Pentingnya kepemimpinan partisipatif untuk sistem kesehatan terletak pada kompleksitasnya. Kompleksitas yang dimaksud adalah beberapa kelompok orang dan organisasi yang bekerja dalam lingkungan yang dinamis dari perubahan kebutuhan kesehatan, kemajuan medis dan teknologi dan kondisi sumber daya.
Sumber : https://drive.google.com/file/d/1aoTjrjfqTR3G0re2B9flyQjPuPTuiLuS/view
Leave a Reply