
Seorang wanita itu kelak fitrahnya akan menjadi seorang ibu. Seorang ibu itu identik dengan menyayangi, mengayomi, sabar dan perhatian pada putra putrinya. Seorang wanita yang ingin menjadi calon ibu yang baik sudah selayaknya membiasakan diri untuk senang berdekatan dengan anak kecil, bermain, bercanda bahkan mengasuhnya.
Tidak ada salahnya melatih hal ini dengan mengasuh adik atau keponakan, bisa juga mengajar TK/TPA dan PAUD. Intinya melatih rasa kasih sayang pada putra-putri. Selain itu, untuk mengetahui ilmu bagaimana menjadi ibu yang baik dalam merawat mendidik anak bisa baca banyak literatur dalam buku maupun browsing di internet. Mulai dari bagaimana proses kehamilan sampai persalinan dan merawat serta mendidik bayi agar kelak menjadi anak yang sholeh, cerdas dan berprestasi. Istri yang hebat belum tentu mampu menjadi ibu yang hebat. Maka tugas seorang suami menghebatkan istrinya agar mampu menjadi seorang ibu sholehah.
Duhai wanita, engkaulah madrasah pertama anakmu. Jangan sampai anak malah dididik oleh tontonan yang tak bisa jadi tuntunan. Atau gadget yang malah melenakkan. Sedangkan sang ibu sibuk dengan karirnya. Di tanganmu lah nasib jutaan anak bangsa. Jika seorang wanita kuat iman dan amalnya, maka percayalah tak kan ada anak durhaka, tak ada kenakalan remaja, apalagi perilaku yang nista. Namun saat wanita lebih bangga memperturutkan egonya, mengejar karir yang entah sampai kemana, memanjakan sisi feminismenya yang terjadi adalah kehancuran generasi bangsa.
Wanita sebagai pondasi bangsa, madrasah pertama yang menyokong kemajuan bangsa. Untuk menjadi madrasah peradaban, dibutuhkan hati yang ikhlas, ilmu yang luas, amal yang tuntas, dan pribadi yang berkualitas. Insyaalloh jadi bidadari surga pun pantas.
Hal pertama yang mesti dipersiapkan oleh seorang wanita adalah hatinya. Hati yang bersih, hati yang jauh dari prasangka, hati yang terpaut pada Allah dan Rasulnya, hati yang selalu yakin akan jodoh dariNya. Hati yang hanya berharap padaNya. Inilah yang dinamakan inner beauty.
Coba bayangkan, di depan sahabat ada seorang wanita cantik, seksi, glamour yang baru saja selesai makan. Namun sejenak kemudian ia mengisap rokoknya lalu berkata kasar pada teman di sampingnya. Apa yang terpikir ?
Selain hati yang terus dijaga dari penyakit hati, seorang wanitapun mesti mengasah kecerdasan otaknya. Dengan kuliah, ikut majelis ta’lim, membaca, mengikuti seminar dan pelatihan membuat kemampuannya intelektualnya semakin cerdas.
Mungkin sahabat pernah membaca beberapa artikel tentang mengapa orang-orang Yahudi saat istrinya sedang hamil disuruh mengerjakan soal matematika, fisika dan pelajaran eksak lainnya. Karena mereka yakin jika ingin mendapatkan anak yang cerdas bidang sains maka sang ibu harus terbiasa untuk mengerjakan soal-soal yang mengasah kecerdasan berhitungnya.
Ilmu apa saja yang mesti dimiliki sebagai calon istri ?
- ilmu bagaimana merawat diri dan menyenangkan suami
- Ilmu bagaimana beribadah dan memperbaiki akhlak
- ilmu merawat dan mendidik anak
- ilmu memasak dan menyajikan hidangan, maka akan menjadi nilai tambah yang bagus
- ilmu-ilmu yang bermanfaat lainnya
Selain itu wanita pun mesti menjaga kesehatan fisik atau tubuhnya. Seperti bagaimana merawat rambut dan muka, menjaga tubuh ideal serta berpakaian yang rapi. Lalu jadwalkan berolahraga dengan rutin serta menjaga kesehatan dengan merutinkan minum madu misalnya.
Seorang wanita adalah makhluk yang selalu mengandalkan perasaan. Tak jarang, bila dihadapkan pada sebuah masalah, wanita lebih sering menangis karena ia menggunakan perasaannya.
Saat ia menjadi seorang ibu kelak, ia tentu akan dihadapkan dengan bagaimana seharusnya ia membimbing anak-anaknya, memberikan perhatian terhadap anak-anaknya, juga menghadapi tingkah anak-anaknya yang mungkin terkadang membuat hati jadi jengkel.
Kalau Anda sebagai wanita tidak mampu mengendalikan emosi dengan baik, maka bisa jadi ketika punya anak dan ternyata anaknya berbuat ‘ulah’ nanti akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Entah itu kekerasan pada anak, atau kasus-kasus lain yang terjadi antara ibu dan anak yang disebabkan karena si ibu sendiri tidak tahan dengan tingkah anaknya yang padahal masih berumur balita.
Nah, ini dia keterampilan yang juga sangat penting ketika nanti menjadi seorang istri. Banyak perempuan sekarang yang gak bisa masak karena mereka masih mengandalkan ibunya. Males bantu ibunya yang padahal lagi kerepotan masak. Padahal, kelak kalau udah nikah kan wanita juga harus melayani suaminya.
Memasak masakan kesukaan suami, membawakan bekal untuk anak-anaknya dan lain sebagainya. Kalau sebagai wanita Anda jago masak, maka suami akan makin betah dirumah. Gak perlu susah-susah cari makanan ke luar rumah. Apalagi sampe mahal-mahal ke restoran supaya dapat makanan yang enak.
Itu dia ciri-ciri wanita idaman yang pastinya bisa langsung dipraktekan. Jadi untuk Anda para wanita persiapkan dirimu matang-matang supaya jadi sosok wanita idaman.
SumberĀ : Setia Furqon Kholid
Leave a Reply