
Oktober akhir 2020, untuk pertama kalinya selama tinggal di Jogja, aku mengalami kecelakaan motor. Saat itu, siang menuju sore. Setelah beli kado untuk najwa dan ila, perasaanku memang sudah ga enak. Kepikiran teman kerja yang kecelakaan motor lalu minta jaminan ke aku tapi aku gak memenuhinya. Saat hujan deras, aku melaju gak terlalu ngebut. Aku jatuh dan pas jatuh, tempurung lutut sebelah kanan pas mencium aspal jalan. Kejadiannya pas libur maulid nabi. Dan untungnya itu libur hari kamis. jadi aku bisa recovery lebih lama sebelum masuk kerja hari senin.
Kejadian anehnya adalah saat aku sampai kost, tetiba mama wa tanya kabarku. Gak biasanyanya mama wa tanya kabar. Mama serasa punya feeling tentang keadaanku. Aku ga bilang mama kalau aku habis jatuh karena pasti nanti khawatir. Aku cuma jawab alhamdulillah baik. Setelah keadaanku membaik, aku baru wa mama papa kasih tahu kalau aku jatuh dari motor. Mereka udah ga khawatir lagi karena aku kasih tahunya saat aku sudah baik-baik aja. Jadi mereka ga marahi aku. hihihi
Beberapa hari kemudian, Pak Salim WA tanya kapan pulang ke Tegal. Katanya mau beliin motor baru untuk ku. Jadi motor ku yang habis jatuh ini, akan ditaruh di tegal. Ya begitulah Pak Salim dan bu Hartinah. Tiap aku jatuh dari motor, maka akan ada motor baru. Serasa kalau motor udah kena jatuh, auranya jadi ga bagus. Emang iya sih. Aku setelah jatuh dari motor, masih gimana gitu kalau hujan turun dan mau naik motor. Bawaannya nunggu hujan reda baru naik motor. Ada rasa takut jatuh lagi. apalagi tempurung lututku tak bisa sembuh total seperti biasanya.
Aku masih ngotot kalau aku ga mau motor baru karena motorku ini baik-baik saja. Aku malah menyarankan ganti saja motor yang di tegal karena memang sudah tua sekali. Tapi begitulah Pak Salim bu Hartinah. Anaknya dikasih yang baru sedang mereka pake yang lama. Motor di Tegal itu memang udah gak oke. Karena memang hanya dipakai untuk pak Salim ke Masjid. Dan memang sengaja gak oke karena biar ga hilang di Masjid. Begitulah pikiran pak Salim & bu Hartinah. Aku pun akhirnya mengikuti.
Hari ini, jadilah aku dapat motor baru dari Pak Salim dan bu Hartinah. Alhamdulillah. Dan hari pun langsung di kirim kereta menuju jogja. Insyaalloh minggu pagi sudah sampai jogja. Setelah dari stasiun untuk kirim motor, makan sianglah kami. Aku ditawari mau makan dimana. Aku diam aja. Akhirnya pak Salim bilang makan ikan bakar di tepi sawah tempat biasa aja ya biar bisa ngobrol-ngobrol katanya. Aku pun mengiyakan meski sebenarnya dalam hati ingin makan sate kambing. Setelah shalat dzuhur dulu, kami ke tempat tersebut dan ramai sekali. Kami lama dilayani dan alhasil pak Salim memilih angkat kaki. Hihihi. Dan di mobil ditanya mau makan apa, aku langsung bilang “sate kambing aja”. Dan Pak Salim bu Hartinah mengaminkan. Alhamdulillah makan sate kambing terwujud. Memang kalau jodoh gak kemana ya. Dari jogja memang udah berharap akan makan sate kambing. Dan Alloh Ijabah. Alloh Maha Baik.
Pesan apa yang ingin aku sampaikan dari kejadian hari ini ? Alloh tahu apa yang kita butuhkan. Aku bukan tipe yang ingin ini itu harus tercapai sekarang. Karenanya aku tak pernah pusing memikirkan keinginan-keinginanku. Keinginanku memang banyak tapi aku tak berharap semua harus terpenuhi sekaligus. Karena aku tahu, caraNya memenuhi keinginanku ada waktunya. Dan aku menikmati proses dariNya. Kita hanya perlu belajar bersyukur dan bersabar. Alloh pasti akan memenuhi keinginan kita. Cukup yakin saja.
Leave a Reply