
Surah Luqman adalah surah yang diturunkan sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Mengapa dinamakan surah Luqman ? Karena terdapat penyebutan nama seorang hamba sholih yang memiliki sifat hikmah yaitu Luqman Al Hakim. Luqman Al Hakim hidup di Zaman Nabi Daud AS. Ia bukan seorang Nabi. Ia hanya orang biasa tapi sholeh. Namun pilihan Alloh jatuh padanya karena kesucian hati, kebersihan hati, ketulusan, kebaikan dan keikhlasannya. Alloh memberikan luqman hikmah (kebijaksanaan). sehingga Luqman disebut dengan Al Hakim (orang yang bijaksana). Untuk apa Alloh memberikannya pada Luqman ? Agar ia bersyukur kepada Alloh. Bersyukurlah kepada Alloh apapun yang dititipkan Alloh. Siapa yang bersyukur sesungguhnya ia bersyukur bukan untuk Alloh. Alloh tidak perlu dan butuh syukur kita. Lalu syukur kita untuk siapa ? Untuk diri kita sendiri. Lalu bila kita kufur, neraka sudah siap menanti. Syukur tidak hanya Alhamdulillah melainkan tunjukkan bahwa dirimu bersyukur misalnya tunjukkan sehatmu dengan shalat di Masjid. Siapa yang tidak bersyukur, Alloh tetap Maha Kaya dan Maha Terpuji. Kekufuranmu tidak menyebabkan kemuliaan Alloh berkurang, Kesyukuranmu tidak menyebabkan Alloh menjadi lebih mulia. Alloh tidak memberikan Luqman harta, kekuasaan, rupa namun Alloh berikan hikmah dan ia telah menebarkannya.
Apa saja hikmah-hikmah yang telah disebarkan oleh Luqman ? Luqman memberikan nasehat kepada anaknya dengan kata-kata santun dan lembut. Ingin punya anak yang sholeh ? Jadilah orang tua yang berusaha keras untuk sholeh. Pesan pertama luqman kepada anaknya adalah Jangan duakan Alloh. Tidak boleh berbuat dzolim. Kedzoliman terbesar ketika memiliki Tuhan yang lain selain Alloh. Syirik adalah kedzoliman terbesar. Anak harus diajarkan ketauhidan kepada Alloh. Ketika engkau sudah rusak tauhidmu maka engkau akan masuk kedalam neraka, terhapus semua amalmu maka seolah-olah kamu telah mendzolimi dirimu sendiri. Jadi apapun kejadian, hubungkan dengan Alloh. Ajarkan anak ilmu mengenal Alloh dan ilmu mengetahui apa yang disukai oleh Alloh. Ajarkan anak untuk tidak riya dan ikhlas. Jangan sampai anak senang dipuji, senang dikagumi, senang dibalas budi hingga lupa bahwa Alloh pemberi semua karunia. Pesan kedua, berbuat baik kepada kedua orang tua. Sebagai seorang ayah, ajarkan anak untuk berbakti pada ibunya. Anak bisa berbakti ke orang tua karena orang tua mendidiknya dengan ikhlas. Jangan menyalahkan anak-anak. Justru setiap kekurangan dan kesalahan anak adalah ladang evaluasi diri. Jangan-jangan orang tua dari awal tidak memperkenalkan Alloh, memperkenalkan jalan Alloh. Ingin anak jujur ? Orangtua harus jujur terlebih dahulu. Didik anak, adab-adab terhadap orang tua bukan supaya orang tua dihargai tapi anak harus tahu. Pesan ketiga, kunci mendidik anak adalah memberi contoh. Setiap perbuatan ada balasannya. Berbuat baik ada balasannya, sehalus apapun berbuat tidak baik maka ada balasannya. Pesan keempat, ajarkan anak sholat, amar ma’ruf nahi munkar, sabar.
Ayat-ayat al Qur’an memiliki hikmah. Hikmah secara bahasa artinya menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Sedangkan hikmah secara istilah adalah suatu sifat yang mencegah dari melakukan kecacatan. Oleh karenanya, Al Qur’an di sifati dengan Hakim. Maksudnya adalah orang-orang yang mempelajari dan mengamalkan Al Qur’an dengan baik akan tercegah dari melakukan kecacatan-kecacatan. Jadi orang yang benar-benar mempelajari Al-Qur’an dengan tujuan untuk mengambil petunjuk dari Al Qur’an, pasti dia akan menjadi orang baik. Sifat orang-orang yang memiliki hikmah adalah ia akan memiliki sifat mampu menahan diri ketika kemarahannya sedang memuncak. Kemudian, ia akan memiliki sifat berpikir mendalam sebelum mengucapkan sesuatu dan sebelum melakukan sesuatu. Jadi ia tidak akan grusa-grusu (asal bertindak dan berbicara, resiko nya nanti). Ia akan senantiasa mempertimbangkan segala sesuatu yang keluar dari lisannya, apa yang dilakukan akan hati-hati dan penuh pertimbangan. Al Qur’an sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat ikhsan (kebaikan). Diantara orang yang berbuat ikhsan adalah mereka menegakkan shalat dengan sempurna, menunaikan zakat, yakin terhadap kampung akhirat. Ketika dibacakan ayat-ayat Al Qur’an, ia berpaling dan kemudian sombong, seolah-olah ia tidak mendengar. Jadi, ketika seseorang menukar sesuatu yang baik dengan sesuatu yang jelek maka ia akan mendapatkan akibat yang jelek dari perbuatannya.
Alloh tidak cinta dan menaruh hati kepada orang yang sombong, angkuh lagi membanggakan diri. Kalau Alloh sudah tidak suka, kamu akan ditempatkan oleh Alloh di tempat orang-orang yang tidak Alloh sukai. Jadi berjalanlah di muka bumi jangan angkuh dan sombong, kalau berjalan jangan terlalu cepat juga jangan terlalu pelan, kalau bersuara jangan terlalu tinggi juga jangan terlalu rendah. Puncak ibadah adalah akhlak.
Alloh memerintahkan untuk mengagungkan Alloh SWT dengan mentauhidkan Alloh SWT sebenar-benar ketauhidan. Sabar dan Syukur adalah ciri yang utama bagi orang yang beriman. Umar bin Khattab mengatakan bahwa iman ada dua bagian yaitu separuhnya kesabaran dan separuhnya rasa syukur kepada Alloh. Barangsiapa memiliki dua sifat utama ini, maka ia termasuk golongan orang yang beriman kepada Alloh. Orangtua tidak bisa memberi manfaat pada anaknya sama sekali dan anaknya tidak dapat mencukupi terhadap orangtuanya sedikitpun kecuali jika ia beriman.
Sumber : Ust. Abdul Somad. Tadabbur QS. Luqman
Leave a Reply