
Hidup adalah Pilihan. Ujian memilih satu diantara dua akan selalu terjadi dalam hidup. Dan memilih antara amanah & orangtua menjadi hal yang cukup sulit buat Saya. Janji pada orangtua untuk libur tahun baru di rumah sudah saya sampaikan sebulan yang lalu. Namun, siapa sangka amanah yang saya emban mengharuskan saya untuk tidak boleh egois. Seperti biasa, saya selalu melibatkan Pak Salim & Bu Hartinah dalam setiap keputusan yang saya ambil. Dan ya begitulah orangtua saya. Sangat unik jawabannya antara Pak Salim & Bu Hartinah.
Saya awali dengan WA pak Salim dengan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dan meminta izin bila saya mengcancel jadwal kepulangan saya hari ini. Pak Salim pun menjawab “Ok nak tidak apa-apa undur saja. karena ini tanggungjawab dan Ais lebih tahu yang terbaik”. Inilah pak Salim, ayah saya. Beliau akan selalu mendahulukan oranglain dibanding dirinya sendiri. Lalu bagaimana dengan bu Hartinah ?
Saya WA bu Hartinah berbeda isi dengan pak Salim karena saya tahu bagaimana ibu saya. Beliau akan cepat khawatir tentang anaknya dibanding ayah saya yang tetap kalem di tulisan tapi dalam hati khawatir. Saya cuma WA bu Hartinah “Ma, malam ini ais pulang ya. Mau bakpia, ma?”. Maklum, bu Hartinah sangat suka bakpia 25 jogja jadi pasti saat saya pulang selalu pulang bersama bakpia. Bu Hartinah hanya membalas “Ya nak. cepat pulang saja. mama kangen”.
Beda penjelasan akan beda jawaban kan. Dan saat saya tahu jawaban bu Hartinah, saya tahu keputusan apa yang harus saya ambil. Saya tetap akan pulang malam ini ke Tegal tapi saya akan berusaha sampai sore untuk menyelesaikan amanah saya ini. Setidaknya saya telah berusaha dengan amanah yang saya emban ini.
Saya sudah menyiapkan semua yang diperlukan termasuk lobi melobi pimpinan untuk bisa mengacc sesuai harapan saya. Dan alhamdulillah sore ini, pimpinan sudah tahu apa yang sudah saya usahakan untuk dibawa sebagai bahan pertimbangan keputusan besok sabtu. Tak lupa saya meminta izin besok sabtu tidak bisa hadir karena harus mudik. Dan alhamdulillah pimpinan izinkan saya mudik….
Allah SWT sangat tahu bagaimana perasaan saya ini. Saya ingin bisa berjuang sampai akhir atas tugas dari amanah saya ini. Tapi saya pun tidak bisa mengingkari janji saya dengan orangtua saya.
Saya tetap yakin dan konsisten dengan prinsip saya bahwa ridho orangtua akan mempermudah jalan hidup saya. Saat bu Hartinah ingin saya cepat pulang karena kangen, saya tahu bahwa jawabannya saya akan pilih orangtua saya. Dan benar. Allah SWT memudahkan niat saya untuk bertemu dengan orangtua saya. Allah SWT mudahkan menyelesaikan tugas dari amanah saya walau saya tahu tugas saya bukan hasilnya melainkan usahanya. Biarlah pimpinan memutuskan hasilnya. Dan saya yakin keputusan pimpinan besok, sudah atas acc Allah SWT.
Mohon maaf kepada teman-teman di kantor bila saya tidak bisa menyelesaikan tugas saya hingga akhir. Semoga Allah SWT memaafkan saya atas pilihan saya ini.
Leave a Reply