Persiapan Emosional Sebelum Menikah

Persiapan Emosional Sebelum Menikah
Persiapan Emosional Sebelum Menikah

Ada seorang wanita cantik, memakai baju yang indah tapi pas di deketin ngomongnya kasar, mimiknya ketus. Apa yang kamu rasakan ? Pasti citra kita tentang dia bisa berubah. Sebaliknya, saya mempunyai seorang kakak wanita yang dulu sebelum menikah banyak deketin dia. Apa karena dia paling cantik diantara teman di tempat kerjanya ? Ternyata tidak. Ada yang lebih cantik tapi kenapa ia yang paling banyak disukai ?

Itu karena beliau sopan, santun, ramah dan murah senyum. Bukan karena tuntutan pekerjaan saja yang mengharuskan senyum tapi karena ketulusan dari dalam hati. Bahasa kerennya inner beauty.

Bahkan dalam ilmu motivasi populer, kekuatan emosional dan spiritual menyumbang 80 % kesuksesan seseorang. Itulah kenapa orang yang kaya, tampan dan karir cemerlang belum tentu mudah dapat jodoh.

Dalam menikah mentalitas kedewasaan sangat penting. Karena akan banyak ujian, yang jika orang tidak siap bisa jadi malah cerai di tengah jalan, karena nggak siap menerima perbedaan. Padahal yang kita nikahi itu banyak bedanya, jenis kelamin, tabiat, orang tua, budaya, visi. Tugas kita saling menerima perbedaan.

Lalu, pembiasaan apa saja yang harus dilatih agar kita bisa jadi orang yang menarik dan disukai dimanapun kita berada. Bahasa gaulnya jadi magnet jodoh :

SENYUM

Unlimited Hosting WordPress Developer Persona

Senyum ada rumusnya friend, jangan ngasal. Karena kalau senyum tidak pakai ilmu bisa dianggap senyum ketus, nggak ikhlas, atau apalah namanya. Kalau dalam training “jangan kuliah! Kalau gak sukses” ya sering memberi ilmu tentang rumus senyum ini. Rumus senyum 2-2-5. artinya senyum 2 cm ke sebelah kanan, 2 cm ke sebelah kiri selama 5 detik.

SALAM

Tebarkan salam bagi banyak orang. Hak muslim pada muslim yang lain ada enam. (1) apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam padanya, (2) apabila engkau diundang, penuhilah undangannya, (3) apabila engkau dimintai nasehat, berilah nasehat padanya, (4) apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan Alhamdulillah), doakanlah dia (dengan mengucapkan ‘yarhamukallah), (5) apabila dia sakit, jenguklah dia dan (6) apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakanan)” (HR. Muslim)

Sumber : Furqon

loading...
Share

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*