Pengurus UKM Muslim Pacaran

Pengurus UKM Muslim Pacaran
Pengurus UKM Muslim Pacaran

Menjadi pembina untuk ukm muslim ternyata tak mudah. Banyak gejolak dan pertentangan dalam hati. Sebagai pembina, aku harus banyak belajar melalui baca buku dan pengalaman. Dan kembali ke niat awal kenapa aku ingin menjadi pembina ukm muslim. Begitupun ketika menjadi pengurus ukm muslim yang lebih tak mudah. Anak muda yang penuh pergulatan antara cinta dan jati diri. Oleh karenanya menjadi pengurus ukm muslim adalah hal yang berat karena suka tidak suka seluruh perilaku pengurus harus berkiblat pada qur’an dan hadits. Artinya pengurus ukm muslim harus mengedepankan adab Islam bila dibandingkan menjadi pengurus organisasi kemahasiswaan yang lain.

Tahun 2018, detik-detik berakhirnya kepengurusan ukm muslim tiba-tiba aku mendengar bahwa ada pengurus ukm muslim yang pacaran. Informasi itu aku ketahui dari seorang dosen yang bilang “Mba Ais tahu ga kalau anaknya mba Ais pacaran”. Hari itu aku terasa seperti tersambar petir. Aku benar-benar tak tahu dan aku mencoba menata hatiku. Hingga akhirnya, anak aku ini mendatangiku dan mengatakan bahwa ia memang pacaran. Mungkin karena ia tidak mau ada orang lain yang memberitahuku dan ia memilih langsung memberitahuku. Aku mencoba memahami anak aku ini karena aku tahu marah besar bukan solusi. Alhamdulillah ia paham apa yang ada dipikirkan dan aku mencoba memahami anak aku yang memang sudah bukan anak kecil lagi.

Tahun 2019, saat interview untuk kepengurusan ukm muslim yang baru, ada pertanyaan yang selalu aku tanyakan ke calon pengurus di akhir interview “apakah kamu pacaran ? Siap untuk tidak pacaran selama menjadi pengurus?” Pertanyaan yang tanpa basa basi. Saat itu, ada calon pengurus laki-laki yang saat interview ingin sekali masuk ke ukm muslim di departemen jarmed karena ia memang ahli dalam design grafis. Sebelumnya ia pernah membantu aku membuat design informasi kost untuk mahasiswa baru karenanya aku yakin ia bisa membantu ukm muslim ketika nanti jadi pengurus. Dan akhirnya ia pun goyah dengan pertanyaan “pacaran”. Ia cerita kalau ia baru saja menembak seorang wanita untuk menjadi pacarnya. Aku mencoba melihat pandangan dan keputusannya. Akhirnya keputusan itu dipilih dan ia mundur. Apakah saat itu aku sedih ? Tidak. Karena ada kita atau tidak, Islam tetap akan berdiri kokoh. Alloh akan menyiapkan orang-orang pilihanNya. Sejak saat itu, ia pun mulai menghilang di grup bahkan hilang di telan bumi.

Unlimited Hosting WordPress Developer Persona

Tahun 2020, mindsetku berubah karena sosok pak Nur Hidayat yang perkataannya cukup membuatku tersentak. Beliau bilang “pacaran tapi mau masuk ukm muslim itu luar biasa daripada yang nggak mau ikut ukm muslim. Bisa jadi di ukm muslim ia akan berubah untuk berhenti pacaran”. Perkataan itu membuatku flashback ke kejadian 2019 lalu. Ada rasa penyesalan dalam diri kenapa aku melepaskan calon pengurus laki-laki itu. Dan semakin membuatku bersalah ketika aku membaca buku “bergembira di jalan dakwah” yang menuliskan “satu orang sangat berharga nilainya”. Aku jadi tahu bagaimana pemikiran bu Yuli dan pak Nur. Lalu, apakah itu artinya aku mengacc pengurus ukm muslim berpacaran. Jawabanku tetap tidak. Pengurus ukm muslim adalah role model umat Islam. Jangan bangga memperlihatkan hubungan yang tidak Alloh suka apalagi itu dilakukan oleh pengurus ukm muslim karena itu akan menyakiti seluruh muslim di kampus termasuk aku dan pastinya Alloh.

Di buku “bergembira di jalan dakwah” menuliskan Nabi Muhammad tetap akan berdakwah meski tanpa seorang pun, meski hanya satu orang, dua orang atau segelintir orang. Kalimat itu membuatku begitu berenergi dan kuat. Aku tak boleh goyah hanya karena satu orang yang telah membuat sedih bila memang apa yang aku lakukan adalah karena dan untuk Alloh melalui ukm muslim. Aku berusaha untuk menutup telinga dan tak peduli dengan sesuatu yang tak penting untuk dipikiran. Hanya perlu berfokus dan terus maju untuk Alloh melalui ukm muslim dan memperhatikan yang ingin diperhatikan.

Alloh selalu paham apa yang ada dalam isi hati ini. Apa yang terjadi, langsung Alloh bantu selesaikan melalui munculnya Al Habib Ali Ibn Muhammad Ibn Husain Al Habsyu yang berkata “Jika perilaku anak-anak tidak sesuai dengan tabiat kalian maka doakan mereka”. Doa jika perilaku anak-anak tidak sesuai tabiat orang tuanya, maka do’akan mereka dengan doa “Ya Alloh, berikan kebaikan yang banyak pada anak-anakku. Jagalah mereka dan jangan kau celakakan mereka. Karuniakanlah kami ketaatan mereka”.

Terimakasih anak-anak aku yang banyak memberikan pembelajaran untuk diri ini. Maafkan aku yang pasti pernah menyakiti hati kalian. Dan aku terus belajar memahami diri ini dan memahami kalian.

Pages

Posts by category

My Templates

Ads

loading...
Share

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*