Itaewon class menceritakan kisah sekelompok anak muda yang keras kepala dan pemberani yang mencoba bangkit dari dunia yang mereka anggap tidak adil. Dunia tersebut merupakan sebuah lingkungan di daerah Itaewon, Seoul, tempat mereka membuka bisnis makanan.
Tokoh utama film ini yaitu Park Sae Roy (Park Seo Joon) adalah seorang pemuda yang tidak tahan dengan ketidakadilan dan akhirnya mencoba bertindak cepat untuk melawan ketidakadilan tersebut. Sebenarnya, Park Sae Roy masih menyimpan kemarahan mengenai kematian ayahnya, yakni seorang direktur di sebuah perusahaan makanan besar. Yang mana, ayah Park Sae Roy tewas dalam kecelakaan motor yang sengaja dilakukan oleh Jang Geung Won. Jang Geung Won adalah anak laki-laki Jang Dae Hee, CEO di perusahaan tempat ayah Park Sae Roy bekerja.
Sementara, Jo Yi Seo (Kim Da Mi) merupakan seorang sosiopat yang sangat cerdas. Jo Yi Seo terkenal sebagai bintang media sosial dan juga blogger. Jo Yi Seo memiliki wajah cantik dan diimbangi dengan kepribadian yang baik pula. Meskipun Jo Yi Seo dan Park Sae Roy memiliki beberapa hal yang bertentangan, mereka akhirnya bekerja sama di Itaewon dengan membuka bisnis restoran makanan. Salah satu tujuan Park Sae Roy membuka restoran adalah untuk mengalahkan perusahaan makanan milik Jang Dae Hee sebagai pembalasan dendam. Beberapa pelajaran yang bisa di dapat dari film ini:
- Anak hebat terbentuk dari ayah yang berintegritas dan benar mendidik. Park Sae Roy dari saat sekolah sudah sering mendapatkan ketidakadilan. Seperti dibully, dihukum, namun ketika ia coba membela diri dan membalas orang yang tidak adil itu, justru membuat ia akhirnya harus dikeluarkan. Karena yayasan tempat ia bersekolah itu milik owner dan CEO tempat dimana sang ayahnya bekerja. Karena sang anak tak mau minta maaf, akhirnya sang ayah dengan semena-mena dikeluarkan. Padahal ia adalah orang yang bertahun-tahun mengabdi dan banyak kontribusinya pada perusahaan. Park Sae Roy merasa bersalah, tapi ayahnya tetap tersenyum dan mendukung anaknya untuk sukses dan tetap menjaga integritas. Hatinya hancur saat ayahnya suatu hari ditabrak oleh sebuah mobil, yang ternyata dilakukan oleh anak Sang CEO. Membuat ia marah dan ingin membalas dendam. Awalnya ia pakai kekerasan sampai dipenjara, namun akhirnya ia tahu cara balas dendam terbaik adalah dengan membuktikan bahwa ia bisa sukses
- Cinta beda visi. Dalam film ini juga ada cerita romantis tentang dirinya dengan seorang wanita cantik dan cerdas. Namanya Soo Ah. Ia adalah wanita cerdas yang diberikan beasiswa oleh ayahnya Park Sae Roy sampai bisa lulus kuliah dan meraih cita-citanya. menjadi wanita karir dan sukses. Dan semua bisa terwujud. Namun, dalam perjuangan Park Sae Roy merintis usaha Danbam cafenya, ternyata Soo Ah justru menjadi salah satu ujian yang menghambat kesuksesan dirinya. Karena justru ia bekerja di tempat kompetitornya. Seringkali ia harus belajar adil, membagi waktu dan perhatian. Pada pacarnya atau pada usaha yang sedang ia rintis dengan timnya yang setia. Akhirnya udah bisa ditebak, Park Sae Roy lebih memilih untuk mengembangkan usahanya dan mencintai seorang wanita lain yang sevisi dan siap berjuang untuk hidupnya.
- Bekerja dengan hati dan totalitas. Saat memilih tim, Park Sae Roy bertemu dengan seorang wanita yang mengajukan diri menjadi manajernya. Awalnya tim yang lain ragu, bisakah wanita ini memimpin mereka tapi dengan feelingnya, Park Sae Roy akhirnya percaya. Yang hebat, Jo Yi Seo yang juga seorang youtuber terkenal ini benar-benar totalitas untuk percaya dengan visi ownernya. Bahkan ia siap menghabiskan waktu, hati juga pikirannya untuk perkembangan bisnis restoran ini. Apa alasan ia untuk bekerja all out di Danbam Cafe ? Karena ia kagum dan cinta dengan kepribadian ownernya yang kuat dan baik hati. Kelak, ialah orang yang menjadi kekasih hati Park Sae Roy. Seiring berjalannya waktu dan dedikasinya teruji.
- Perusahaan besar bisa hancur karena kesombongan dan ketidakjujuran. Jatuh bangun perjalanan kedai DanBam dan usaha Jangga Group untuk menggagalkan langkah yang diambil DanBam semakin membuat penonton merasa penasaran. Persaingan bisnis di film ini merupakan adu strategi antara bisnis anak muda yang masih mencari kestabilan bisnis melawan Jangga Group yang merupakan nomor 1 dalam industri makanan di Korea Selatan. DanBam menggunakan teknik marketing melalui social media, membuka franchise dan mencari investor untuk melakukan ekspansi usahanya. Setelah beberapa saat, Park Sae Roy mendirikan perusahaan bernama IC (Itaewon Class) untuk bersaing dengan perusahaan Jangga Group. Selain itu, terdapat juga kejadian dimana Park Sae Roy menggunakan dana kematian ayahnya untuk membeli saham Jangga Group ketika melemah. Pada akhirnya, DanBam dapat mengakuisisi Jangga Group, dan membuat Jang Dae Hee berlutut dan meminta maaf di hadapan Park Sae Roy.
- Sebagai narapidana yang hanya lulusan SMP, Park Sae Roy hanya memiliki tekad dan intuisi untuk membalas dendam kepada Jang Dae Hee. Kurangnya pengalaman membuat dia banyak melakukan kesalahan di awal mula mendirikan kedai DanBam. Selain itu, Park Sae Roy lebih mementingkan teman yang diangkat sebagai pegawainya, meskipun kinerjanya tidak terlalu baik (walaupun pada akhirnya, teman-temannya mampu membalas kepercayaan yang diberikan). Sedangkan Jang Dae Hee banyak melakukan korupsi dan suap untuk melanggengkan posisi nomor 1 di industri makanan. Jangga Group yang didirikan oleh Jang Dae Hee melakukan hal apapun agar kompetitornya bisa jatuh. Hal yang aling mencolok adalah Jang Dae Hee beranggapan bahwa bisnis adalah hanya tentang profit. Akhirnya orang-orang kepercayaannya pun akhirnya pergi menjauh, bahkan menjadi pendukung Park Sae Roy. Dan akhirnya ia harus mengaku kalah dan menyerahkan kerajaan bisnisnya pada anak muda yang puluhan tahun yang lalu dizalimi dan dihina.
Masih banyak pelajaran yang bisa kita petik dari film Itaewon Class ini. Intinya karir dan cinta tidak lepas dari self personality dan mindset kaya seseorang.
Sumber : Setia Furqon Kholid
Leave a Reply