Mungkin sebelum menikah kau terbiasa memutuskan semuanya sendiri, namun setelah menikah belajarlah untuk ta’at pada perintah suami, karena ia imammu.
Mungkin sebelum menikah, kau terbiasa curhat pada sahabatmu, namun setelah menikah jadikan pasanganmu teman cuhat terbaikmu.
Mungkin sebelum menikah, kau wanita tangguh yang tak membutuhkan uluran tangan siapapun, namun setelah menikah jadikan sumimu Hero yang bisa memudahkan kesulitanmu.
Mungkin sebelum menikah, prioritasmu adalah orang tua dan saudara. Namun setelah menikah jadikan prioitasmu adalah suami dan anak.
Mungkin sebelum menikah kau punya banyak cita dan impian. Namun setelah menikah leburlah cita-cita itu agar sejalan dengan cita pasanganmu.
Seringkali penyebab utama kehancuran hubungan adalah tak memamahi esensi peran dan tak siap menerima perbedaan.
Padahal, sudah pasti yang kau nikahi berbeda dari dirimu.
Jenis kelaminnya, latar belakang budaya keluarganya, pendidikannya, impiannya, kebutuhannya, harapannya.
Maka, rumah tangga adalah organisasi terkecil namun terkuat.
Dimana visi ditetapkan, budaya dilaksanakan, leadership dilakukan, sampai terujud cita bersama yang diharapkan.
Setujuu..?
Sumber : Setia Furqon Kholid
Leave a Reply