Mahasiswa STIKES Wira Husada Praktek di RS Sardjito

Seru rasanya ketika bisa secara langsung (lewat whatsapp) mewawancarai alumni mahasiswa STIKES Wira Husada Yogyakarta. Apalagi mewawancarai alumni yang saat kuliah dulu, saya tahu bagaimana mahasiswa tersebut. Ini menjadi hikmah dan pengalaman yang bisa saya jadikan cerita untuk mahasiswa-mahasiswa di STIKES Wira Husada Yogyakarta.

Namanya Rumi Gunawan. Rumi alumni program studi ilmu keperawatan (S1). Saat ini, Rumi bekerja di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Rumi adalah mahasiswa perantauan dari luar pulau Jawa. Selama 5 tahun berjuang dan meninggalkan kedua orang tua beserta satu adik untuk menempuh pendidikan sarjana keperawatan dan profesi di STIKES Wira Husada Yogyakarta. Banyak mengenal teman-teman yang dominasi dari perantauan dan hanya sedikit teman-teman yang berasal dari Yogyakarta. Jadi bisa mengenal banyak bahasa. Dosen-dosennya pun berasal dari berbagai alumni kampus-kampus besar di Indonesia. Tidak hanya itu, ia pun diajar oleh pengajar dari rumah sakit besar di Yogyakarta dan sekitarnya seperti RSUD Sleman, RS Sardjito, RS Sudjarwadi, RS Soeradji.

Pengalaman berharga ketika Rumi masuk profesi ners. Rumi menjadi angkatan profesi ners  pertama yang mendapat izin untuk praktek di RS Sardjito. Tidak semua kampus bisa praktek di RS Sardjito dan STIKES Wira Husada Yogyakarta mendapatkan izin praktek di RS Rujukan Yogyakarta. Banyak pengalaman pribadi, teman baru, tindakan-tindakan baru yang Rumi dapatkan saat praktek di RS Sardjito karena makin besar rumah sakit maka kualitas dan standarnya juga bagus. Belum tentu di rumah sakit lain dapat tindakan seperti di RS Sardjito. Dan ini menjadi kebanggaan bagi Rumi saat memasukkan lamaran kerja. Jadi ketika ditanya saat wawancara “pernah praktek dimana mas, pengalaman kerja dimana ?” Rumi bisa menjawab “dulu pernah praktek di Sardjito, RSUP Tirtonegoro, RSJ Soedjarwadi, pak”. Dan Ini akan menjadi nilai plus bagi mahasiswa STIKES Wira Husada. Dari berbagai macam pengalaman praktek di RS, banyaknya rumah sakit yang menjadi lahan praktek menjadikan Rumi lebih cepat dan nyaman dalam adaptasi di tempat kerja saat ini.

Rumi lulus sumpah Ners bulan Desember 2018. Karena jadwal Ujian kompetensi (UKOM) bulan Oktober jadi otomatis Rumi tidak bisa ikut UKOM. UKOM baru dimulai lagi bulan Maret atau April jadi sekitar 2-3 bulan, Rumi menganggur sampai UKOM. Sembari menunggu UKOM, Rumi belajar UKOM. Alhamdulillah sekali ikut UKOM, langsung lulus. Setelah lulus UKOM, Rumi menunggu dan mengurus STR dulu. Sembari menunggu STR jadi, Rumi mengirim lamaran kerja ke RS PKU Muhammadiyah karena RS tersebut sedang membuka lowongan. Rumi melamar kerja hanya bermodalkan ijazah dan surat keterangan telah mengikuti UKOM meski belum keluar hasil UKOM dari Kampus STIKES Wira Husada Yogyakarta. Di pikiran Rumi yang penting coba-coba kirim lamaran, siapa tahu STR turun dan tinggal masukin berkas. Ternyata Rumi langsung tereliminasi di persyaratan administrasi. Alhamdulillah, 20 Juli STR keluar. STR keluar hari Senin, Selasa pagi Rumi antar ke RS PKU, RS Hermina, RS JIH, RS PDHI. Alhamdulillah, tidak sampai seminggu, Rumi di telpon oleh kepegawaian RS PKU dengan berkata “mas apakah jenengan bersedia magang di rumah sakit PKU, magang tapi kita bayar kok magangnya”. Jadi magang di PKU di bayar per hari hitungannya per shift. Jadi banyak-banyakan shift. Tanpa berpikir panjang, Rumi cocok dengan RS nya karena lingkungannya nyaman, dan insyaalloh agamanya juga nyaman. Bismillah, Alhamdulillah Rumi ambil.

Rumi mulai masuk 1 Agustus 2019 dengan status magang. Berjalannya waktu sekitar sebulan, Rumi dapat panggilan dari JIH dan 2 minggu kemudian dapat panggilan juga di Hermina. Namun, Rumi tidak mengambilnya karena sudah nyaman sebulan di RS PKU meski statusnya masih magang. Rumi tetap lanjut magang dari Agustus sampai Maret 2020. Maret ikut rekrutmen RS PKU Muhammadiyah. Alhamdulillah dimudahkan dalam proses rekrutmen, dimudahkan dalam urusan apapun. Alhamdulillah Rumi diterima jadi pegawai tetap. Mulai April 2020, Rumi menjadi pegawai tetap baru.

Sangat menginspirasi cerita pengalaman perjuangan Rumi. Di mata saya, sosok Rumi adalah salah satu mahasiswa cerdas kebanggaan STIKES Wira Husada. Rumi mahasiswa yang sangat sopan pada orangtua (dosen dan karyawan), aktif bicara di kelas. Kalau sudah berargumen di kelas dengan teman-temannya, Rumi tahu kapan akan barbar dan santun pada teman-temannya. Dari Rumi kita bisa banyak belajar. Kamu hanya perlu tahu apa tujuanmu. Dan Rumi tahu bahwa tujuannya adalah bisa kerja di RS dan lulus UKOM karenanya ia belajar. Karena itu, tak heran Rumi menitipkan pesan “Pengalaman perlu, pintar perlu hanya kalau tidak lulus UKOM dan tidak punya STR maka akan susah”.

Terimakasih banyak Rumi untuk cerita hebat ini. Cerita ini bisa menjadi inspirasi untuk adik-adik angkatanmu. Sukses untuk kariermu ke depan ya Nak.