Kenapa ada orang yang LGBT ? Pertama, Orang LGBT karena faktor eksistensi diri agar ada penerimaan lingkungan karena figur otoritas yang tidak tepat, perhatian yang lebih didapat dari “pelaku LGBT”, karena sudah jadi sistem/komunitas sehingga mereka juga gencar mencari “mangsa”, terutama berkedok model dan ajang pencarian bakat. Ujungnya DUIT (mengejar popularitas, gaya hidup). Kedua, sesuai teori psikologi ada yang namanya fase imitasi (peniruan). Teori perilaku skiner/pavlov dimana sesuatu yang dilakukan berulang-ulang maka akan menjadi kegemaran lalu kebiasaan lalu menjadi budaya. Di lingkar pertemanan individu akan mencari kenyamanan, mereka yang LGBT biasanya sangat care terhadap satu sama lain tetapi memiliki rasa kepemilikan (posesive) yang tinggi pula.
Jadilah pendengar yang baik dulu. Mereka tidak akan terbuka kalau belum percaya pada kita. Kalau terang-terangan, cari siapa figur otoritasnya lalu tanyakan dulu apa yang dia rasakan, dia harapkan, dia tuju. Baru masuk tahap biblioterapi. Isi kognitifnya dengan informasi tentang bahaya lesbian dari sudut pandang agama, kesehatan, sosial, dst. Afeksinya juga sentuh. Jangan judging tapi tetap mengarahkan. Mendoakan supaya datang pertolongan Alloh
Perempuan yang berperilaku seperti laki-laki biasanya karena tidak ada figur ayah di keluarganya. Faktor pengasuhan orangtua juga pengaruh, cara preventif adalah tegas mengarahkan dan menunjukkan yang normal seperti apa, no excuse. Cara kuratifnya adalah biblioterapi kognitif, afektif dan perilaku.
Menyikapi LGBT ada dua jenis yaitu ideologis dan tragis. Ideologis yaitu terang-terangan ingin menjadikan eksistensi LBGT menjadi meningkat populasinya. Maka biasanya musuhnya agama. LBGT ideologis bukan berarti orang yang bodoh. Mereka masuk dari berbagai macam instansi dan mencoba melegalkan pernikahan sejenis.
Alloh sudah menjelaskan tentang kaum Nabi Luth dalam surat Al A’raf ayat 80-84. Salah satu target LGBT adalah mengusir orang-orang normal. Dulu WHO mengatakan bahwa salah satu penyakit kejiwaan adalah homoseksual. Namun sekarang salah satu penyakit kejiwaan adalah homophobia (orang-orang yang aneh melihat orang LBGT).
Ketika LBGT sudah mewabah maka hukumannya ditimbun maka bisa sebuah kampung runtuh maka ada sebuah firasat dari beberapa ulama karena ada prostitusi terselubung dari LGBT yang tidak kita ketahui.
Homoseksual memiliki mitos bahwa homo itu adalah keturunan/genetik. Ahli ilmuwan di tahun 1999, semuanya cacat ilmiah. LGBT pintu masuknya bila sudah menyakini ilmu feminisme. Faktor yang mempengaruhi yaitu makanan, lingkungan/teman bergaul, pornografi, trauma seksual. Kenapa mereka menjadi Gay ?? karena tidak memiliki sosok ayah di masa kecil. Bisa saja ayahnya tidak ada namun paman dan kakeknya cuek. Kedua, kebencian pada ayahnya misalnya ibunya suka disakiti ayahnya.
Menyelamatkan anak maka dekat dengan anak karena dengan dekat, anak akan cerita. Kedua, keterlibatan ayah dan ibu. Kerusakan anak ada pada sisi ayah yang tiada. Memberi stimulasi sesuai denga fitrahnya. Bekali anak dengan bela diri.
Sumber : Ustad Bendri Jaisyurrahman. LGBT bisa sembuh
Leave a Reply