Jodoh Itu Sama Kaya Rizki

Jodoh Itu Sama Kaya Rizki
Jodoh Itu Sama Kaya Rizki

Bisa jadi sebenarnya rizki kita tuh 1 M, tapi karena kita gak mau upgrade ilmu, mental dan doa jadi ya segitu-gitu aja. Merasa kekurangan terus. Atau mungkin kurang syukurnya.

Dulu, Umar bin Khattab RA pun menegur seorang pemuda yang kerjanya hanya berdo’a siang dan malam, saat ditanya apa yang diminta, sang pemuda menjawab, “saya ingin dibukakan pintu rizki dari Alloh”.

“Enyahlah engkau dari hadapanku. Disini bukan tempat untuk meminta roti dan pakaian. Pergi, sana, bekerja! Menggembala ternak, bercocok tanam atau apa saja yang bisa engkau lakukan dengan tangan dan kakimu!”.

Sama kaya jodoh, banyak yang cuma diam meratap, sedih dengan nasib, atau terus berdo’a namun lupa ikhtiar.

Padahal rizki gak mungkin jatuh dari langit begitu saja, jodoh terbaik pun gak mungkin datang begitu saja. Ada ikhtiar serius yang harus dilakukan dan insyaalloh dicatat sebagai amal sholeh.

Sebaliknya, ada juga orang yang terlalu mengandalkan ikhtiar. Sampai melupakan campur tangan Alloh. Padahal kalau Alloh menutup, siapa yang bisa membukanya? Pertanyaannya ?

Unlimited Hosting WordPress Developer Persona
  • Sudahkah bertaubat dan memantaskan diri ?
  • Berapa buku pranikah, kajian dan seminar yang diikuti ?
  • Sudah berapa baik akhlak dengan orang tua dan saudara?
  • Sudah berapa tabungan yang disiapkan untuk menikah?
  • Sudah silaturahim ke berapa orang untuk ikhtiar jemput jodoh ?
  • Sudah berapa CV ta’aruf yang disebar ?

Ingat, kita gak tahu dari jalan mana jodoh terbaik itu hadir. Tugas kita hanyalah meluruskan niat, menyempurnakan ikhtiar, berdoa yang terbaik, lalu selebihnya, pasrah dengan takdir terbaik dariNya.

Seperti kesungguhan Bunda Siti Hajar ikhtiar mencari air dari safa ke marwah, bolak balik 7 kali. Ternyata, air zam-zam yang berkah justru keluar dari bawah telapak kaki Ismail, sang anak tercinta.

Jangan pernah menyesali setiap ikhtiar yang belum mendapatkan hasil yang diharapkan, malulah kalau baru bisa berdoa tapi ikhtiar belum disempurnakan. Karena rencana Alloh seringkali lebih indah dari rencana kita.

Sumber : Setia furqon Kholid

loading...
Share

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*