
Bukan Alloh tak memberi, Dia menyuruhmu menunggu. Mungkin ada doa melangit yang dilantunkan perlahan pada malam-malam panjang yang cerah. Sujud-sujud diurai di setiap kesempatan sebagai sarana mengirimkan pinta. Lusinan harapan, berbagai cita-cita, hingga perasaan terpendam yang diucap dalam ribuan impian mengurai pada tiap momen ketika kamu mengingat Alloh. Namun sebanyak harpan yang kau kirim, segudang cita-cita yang telah kau pendam, juga rentetan impian yang terlanjur kau ucap, kadang hanya berbalas takdir yang membuatmu tak berselera.
Semua harap melebur tanpa ada kepastian, semua cita-cita terkubur karena ujung yang bahagia belum tercipta, juga impian yang akhirnya tercabut oleh realita. Hanya saja, semua kegagalan itu belum tentu karena Alloh tak cinta denganmu, belum tentu karena Alloh tak sayang denganmu. Dia justru memelukmu erat dalam kegagalan agar kau tahu betapa lemahnya dirimu tanpaNya. Agar kau tahu betapa tak berdayanya kamu dengan jalan masa depan tanpa ijinNya.
Untuk itu, teruslah bersabar dalam doa. Karena Alloh sedang mengajarimu arti menunggu. Menunggu bahagia yang akan datang dengan cara yang lebih menggetarkan, menjeda ikhtiarmu yang penuh peluh agar kamu bisa bersujud penuh seluruh, juga melerai gelisahmu dengan kepastian yang menyakitkan agar kelak kau tahu rasanya terkabulkan doa-doamu.
Alloh tahu susahmu, tahu sedihmu, namun Dia masih ingin tetesan air matamu ketika meminta kepadaNya. Untuk itulah Dia menyuruhmu menunggu. Alloh tahu ikhtiarmu, tahu resahmu, namun Dia masih ingin kamu berharap padaNya tanpa pengecualian. Untuk itula DIA memintamu menunggu. Tenanglah dalam iman yang membuncah, karena diujung gelisah yang menggunung, ada hentakan keberkahan yang mengalir dengan bahagia, tanpa ada jeda.
Leave a Reply