Demi Trending Youtube buat Konten Hamil di Luar Nikah dan Membuka Urusan Ranjang

Demi Trending Youtube buat Konten Hamil di Luar Nikah dan Membuka Urusan Ranjang
Demi Trending Youtube buat Konten Hamil di Luar Nikah dan Membuka Urusan Ranjang

Risih dengan beberapa tayangan di youtube yang sedang trending. Yang pertama ada seorang youtuber dan rapper yang hamil di luar nikah, terus doi buat QnA dengan istrinya yang sedang hamil 7 bulan.

Yang nyebelin adalah kata-katanya yang kasar, ditanya udah pindah agama (sebelumnya non muslim, istrinya muslim) malah dimainin, belum lagi alasannya  yang seperti bertanggung jawab. Dan seperti membenarkan sebuah perzinahan. Dia bilang “Mending gua yang tanggung jawab, daripada yang pada gugurin kandungangannya”. “Kasian orang yang udah nikah 8 tahun aja belum punya anak, mending kita, belum nikah aja udah hamil, iya kan?”

Bahasa seperti ini seolah-olah pembenaran, pewajaran. Dan bahkan bisa seolah-olah dia Hero. Jadi inget film Joker yang sampai banyak orang yang memafhumkan, “orang jahat adalah orangg baik yang disepelekan”. Ini adalah kalimat yang tersirat dari film yang mengaduk-aduk perasaan orang. Kita seperti harus membiarkan orang jahat karena dia pasti punya alasan. Padahal kalau bercermin sama Rasulullah, walaupun dihina, bahkan diludahi, Rasulullah tetap berakhlak baik dan bahkan mendo’akan.

Yang lebih parah adalah dalam dua hari saja sudah ditonton lebih dari 1,4 juta orang. Bagaimana kalau sebagian besar diantara mereka terinspirasi lalu berzina dan hamil di luar nikah. Bagaimana tuh pasif income dosanya? Na’udzubillah. “Barangsapa yang memberi petunjuk pada kejelekan, maka ia akan mendapatkan dosa dari perbuatan jelek tersebut dan juga dosa dari orang yang mengamalkannya setelah itu tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun juga” (HR. Muslim 1017)

Pelajaran juga bagi kita, jika kita pernah berbuat dosa atau maksiat, maka jangan umbar aib yang sudah Alloh tutupi itu. “Seluruh umatku akan diampuni, kecuali orang yang terang-terangan dalam maksiat. Dan sesungguhnya termasuk terang-terangan dalam maksiat adalah seseorang yang malam hari berbuat suatu perbuatan dosa, sementara Alloh telah menutupinya, lalu ia berkata, Wahai Fulan, aku tadi malam sudah berbuat ini dan itu. Padahal malam harinya Rabb-nya telah menutupinya, namun pagi harinya ia membongkar penutup Alloh darinya” (HR. Al Bukhari)

Ada adab yang harus dipahami, bahwa tidak boleh seseorang berada dalam satu selimut dengan yang bukan mahramnya. Rasulullah bersabda “Tidak diperbolehkan bagi orang laki-laki melihat aurat laki-laki dan wanita melihat aurat wanita. Dan, tidak boleh seorang laki-laki dengan orang laki-laki lain dalam satu selimut dan wania dengan wanita lain dalam satu selimut”. (HR. Muslim).

Unlimited Hosting WordPress Developer Persona

Jangan sampai kita membicarakan urusan ranjang (biologis) diri kita pada orang lain. begitu juga, jangan sampai kita mau dan mendengarkan urusan rumah tangga orang, apalagi itu masalah privasinya. Walau mungkin niatnya hanya untuk kepo, jadi ilmu tapi mau tidak mau orang yang mendengarkan jadi bisa menghayal, membandingkan dengan pasangan sah nya, dan itu bahaya.

Kadangkala, atas nama hubungan pertemanan dan kedekatan, seseorang dengan tenangnya menceritakan kehidupan rumah tangganya pada orang lain, termasuk urusan di atas tempat tidur.

Dalam Islam, di antara rahasia yang harus dijaga para suami dan istri selain harta adalah menceritakan urusan ranjang suami istri kepada orang lain, Karena itu, ia tidak boleh menjadi pembicaraan di forum, atau obrolan malam di tempat-tempat berkumpul bersama, baik laki-laki maupun perempuan.

Dalam sebuah hadits dikatakan “sesungguhnya orang yangg paling buruk kedudukannya di hari kiamat nanti adalah suami yang memberitahukan kepada istrinya dan istrinya memberitahukan kepada suaminya, kemudian ia menyebarkan rahasia istrinya itu” (HR. Muslim dan Abu Daud).

Itulah kenapa kita harus punya ilmu yang benar sebelum nikah, jangan salah jalan. Kesuksesan itu gak diukur dari cepat lambatnya nikah atau cepat tidaknya punya anak. Tapi diukur dari berkah atau tidaknya yang kita kerjakan.

Tetaplah jadi orang baik, tetaplah jadi orang yang senantiasa memantaskan diri.

Sumber : Setia Furqon Kholid

loading...
Share

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*