
Sesungguhnya manusia itu akan melampaui batas ketika dirinya merasa serba berkecukupan. Maka lihatlah semakin kaya orang, mayoritas semakin jauh dari Alloh. Semakin tinggi jabatan, semakin jauh dari Alloh. Kapan kita bisa bangun malam untuk sholat malam lalu meneteskan air mata saat mendapatkan kesenangan atau kesulitan? Karena Alloh ingin menyempurnakan kebahagiaan kita di akhirat maka tidak mungkin Alloh berikan dunia yang akan merusak akhirat kita. Sebagaimana kita tidak akan memberikan kepada anak kita kenikmatan yang akan merusak masa depannya. Sesunguhnya Alloh menjaga hambaNya yang beriman dari kesenangan-kesenangan dunia sebagaimana kalian menjaga orang yang kalian cintai sedang sakit dari makanan yang disukainya.
“Apakah sama orang yang Kami janjikan dia sama dengan orang yang kami berikan kenikmatan dunia dan akhiranya dia masuk Neraka”. Kalau kita punya anak, kita suruh anak kita belajar, anak mau. Kita suruh ngaji, mau. Kira-kira untuk anak seperti ini perlu tidak kita marahi? Tidak perlu. Anak ini waktunya belajar, dia belajar. Waktunya mandi, dia mau mandi. Waktunya ngaji, mau ngaji. Anak seperti ini perlu kita cubit tidak? Tidak perlu. Kapan anak itu perlu kita cubit? Ketika dia tidak mau melakukan apa yang seharusnya dia lakukan. Lalu, kalau kita sudah lurus hidupnya maka perlu tidak Alloh memberikan musibah? Kapan Alloh perlu mencubit kita? Kalau kita tidak nurut. Maka jika kita sudah tertimpa suatu kesulitan, itu pertanda bagi kita. Karena tidak mungkin seorang dokter akan membedah/ mengoperasi anak yang sakit jika itu tidak dibutuhkan anak itu. Maka Alloh tidak akan pernah memberikan kepada kita suatu musibah bila kita tidak membutuhkan itu.
“Alloh tidak akan mengadzab kalian jika kalian bersyukur dan beriman”. “Wahai ayahku sesungguhnya aku takut menimpamu adzab dari yang Maha Pengasih”. Bukanlah pemberianku tanda Aku memuliakan engkau tetapi tanda Aku menguji engkau. Bukanlah pencabutan itu tanda Aku mengharapkan engkau tapi tanda pengobatan” makanya musibah itu obat.
“Allohlah pemilik segala kekuasaan. Dia memberikan kekuasaan kepada yang Dia kehendaki”. Alloh menciptakan kita untuk merahmati kita di dunia. Puncaknya di akhirat. Alloh tidak akan membiarkan kenikmatan di dunia merusak kenikmatan di akhirat karena itu datanglah musibah karena kadang-kadang kenyamanan dan kesenangan merusak kehidupan dan akhirat.
Leave a Reply