Salah satu kebahagiaan mahasiswa tahap akhir adalah saat mendapatkan tanda tangan maju seminar proposal dari dosen pembimbing. Karena untuk dapat acc dari dosen pembimbing butuh waktu yang tidak sebentar. Tergantung faktor luck. Namun kebanyakan mahasiswa merasa jumawa atau sombong saat seminar proposal. Mahasiswa sudah memiliki stigma bahwa dosen pembimbing dan penguji pasti akan meluluskan sehingga bisa masuk ke tahap penelitian.
Sebelum ujian seminar proposal dimulai, para pendukung si mahasiswa akan menunggu di depan pintu ruang ujian. Dan tak lupa pasti sudah ada beberapa buket bunga. Hal ini seperti menandakan bahwa para pendukung sudah memastikan bahwa si mahasiswa akan lulus seminar proposal. Padahal ujian seminar proposal belum di mulai dan belum diputuskan akan lulus tahap selanjutnya atau tidak. Tapi begitulah mahasiswa dan para pendukungnya di zaman sekarang.
Buket bunga yang dibawa para pendukung si mahasiswa, sadar tidak sadar sebagai ultimatum bagi dosen agar berkenan meluluskan si mahasiswa. Dosen pasti akan merasa tidak enak hati bila tidak meluluskan si mahasiswa karena para pendukung di luar pintu yang sudah menanti bersama buket bunga. Bagaimana menghilangkan tradisi buket bunga saat ujian proposal atau skripsi ??
Hal paling menarik adalah bila mahasiswa tidak lulus ujian proposal dan harus mengulang ujian lagi, maka para pendukung tidak lagi membawa buket bunga. Mungkin karena buket bunga telah menjadi lambang kegagalan bagi si mahasiswa jadi para pendukung tidak mau membawa buket bunga lagi. Lalu, apakah dengan tidak meluluskan mahasiswa di ujian proposal maka kebiasaan membawa buket bunga akan hilang ??
Cara terbaik bagi para pendukung adalah lihatlah seperti apa teman yang didukung. Bila di rasa si mahasiswa bisa dan paham dengan proposal skripsi nya, maka bawalah buket bunga. Karena sudah dipastikan dosen penguji akan meluluskan. Begitupun sebaliknya. Karena saya yakin dosen penguji memiliki kriteria dalam meluluskan mahasiswa di ujian proposal. Bila si mahasiswa bisa memahami draft proposalnya, maka dosen pasti akan meluluskan. Dosen tidak meluluskan karena si mahasiswa di rasa belum mengerti tentang draft proposal yang dibuat dan tidak bisa berargumen di depan dosen penguji.
Sebenarnya tidak perlu juga membawa buket bunga saat ujian proposal. Karena jangan sampai buket bunga menjadi lambang kegagalan. Bisa-bisa trauma melihat bunga. Dengan para pendukung datang ke ujian proposal atau skripsi, saya yakin si mahasiswa yang di dukung akan senang dan semangat. Bawalah buket bunga saat wisuda saja sehingga bunga bisa melambangkan kebahagiaan. (NAS)
Leave a Reply