Prinsip hidup Buya Hamka, beliau pernah berkata “Jika kail cuma sepenggal jangan laut hendak di duga. Kalau ilmu cuma sedikit, jangan coba-coba merubah aturan Alloh SWT yang kalamnya belum bisa kita pahami”. Rupanya perkataan itu terinspirasi dari jiwa Buya Hamka yang merasa bodoh, kurang dan haus kepada ilmu.
Ketika Buya Hamka meninggalkan sekolah dan tidak menyelesaikannya, itu bukanlah bentuk inkonsistensinya tetapi lebih kepada visi Buya Hamka yang haus akan ilmu dan sangat mencintai ilmu dan itu dibuktikan pada kehidupan beliau sebagai seorang pengabdi ilmu. Walau pada akhirnya mendapatkan penghargaan doktor honoris kausa dari Al Azhar dan Malaysia. Luar biasa prinsip hidup Buya Hamka yang dijalani sebagai pengabdi ilmu. Apa tugas kita sebagai generasi penerusnya? Jangan pernah berhenti untuk menyelami ilmu-ilmu Alloh.
Prinsip Buya Hamka yang juga menarik untuk kita ambil dari hidup beliau adalah Pertama, niatkan segala sesuatu karena Alloh. ketika sebuah pekerjaan, ketika sebuah perencanaan, atau sebuah keputusan diambil dan niatnya semata-mata karena Alloh dan untuk mendapatkan ridho Alloh maka tidak ada kata gagal didalamnya. Selalunya akan berhasil. Karena kebersamaan bersama Alloh itulah yang sebetulnya menjadi tujuan segala perencanaan, keputusan dan segala tindakan-tindakan.
Kedua, hidup memang harus bertawakal tapi jangan lupa ikhtiar, penuhi kebutuhan-kebutuhan kehidupan. Kalau orang sekarang, idealisme tanpa logistik sama dengan anarkis. Idealisme yang menggebu-gebu, pekerjaan yang sangat antusias dilakukan tanpa kelengkapan-kelengkapan yang memadai maka itu sebuah kekonyolan yang akan menimbulkan keputusasaan pada akhirnya.
Ketiga, sebuah pepatah minang tentang sekali pukul. Bahwa seorang laki-laki, beliau punya mental ksatria yang luar biasa. Sekali pukul, musuh jatuh. Maknanya adalah bahwa kerahkan segala potensi dengan penuh percaya diri dalam mengeksekusi segala sesuatu. Putuskan segala sesuatunya dengan cara tidak separuh-paruh. Sebuah kehidupan yang luar biasa, yang akan kita dapatkan hanya bisa dicapai dengan cara yang luar biasa. Tetapi ketika kita menjalaninya hanya dengan biasa-biasa saja maka hasilnya pun akan biasa-biasa. begitu juga dalam menghadapi persoalan yang bersifat luar biasa, harus diselesaikan sekarang juga dengan cara luar biasa dengan sekali tinju. Inilah sekelumit pesan-pesan yang cukup dalam.
Sumber: Ustad Bachtiar Nasir. Belajar dari Keteguhan Sikap Buya Hamka.
Leave a Reply