
Banyak mendapati kasus di dunia nyata, bahwa salah satu faktor yang menyebabkan seseorang susah dapet jodoh adalah terjebak kriteria usia. Mari kita bongkar realitanya. Lelaki baik biasanya memilih nikah di usia muda (kecuali alasan jadi tulang punggung keluarga atau alasan syar’i lainnya). Artinya, rata-rata mereka nikah di usia 20-27 tahun. Biasanya mereka mengharapkan istri dengan usia dibawah mereka 1-3 tahun. Padahal di zaman now, dimana banyak para wanita setelah lulus kuliah didorong orang tuanya untuk berkarir mengamalkan ilmu yang didapat. Konsekuensinya tidak mudah mencari istri yang lebih muda dan sudah siap nikah (bukan tidak ada hanya langka saja).
Jika lelakinya paham agama biasanya mereka siap menerima konsekuensi menikah dengan wanita yang usianya lebih tua darinya. Rata-rata ada yang masih mentolerir perbedaan usia 2-5 tahun. Tapi tidak sedikit juga yang memilih istri dengan jarak perbedaan 10-15 tahun dia atasnya, biasanya mereka disatukan dengan visi mulia dan kecocokan jiwa. di Perancis pun, presidennya masih muda menikah dengan guru wanitanya.
Jika ada lelaki di atas 30 tahun belum menikah coba dicek alasannya. Karena di rentang usia itu gejolak syahwatnya begitu besar. Bagaimana cara ia menundukkannya? Apakah ia keasyikan hidup sendiri? tidak pede? Masalah ekonomi? Atau sudah pernah menikah? Atau mau jadikan Anda istri kedua? Kecuali alasan lainnya, seperti beliau tulang punggung keluarga, fokus perbaiki diri, dan lain-lain. Karena ada wanita yang sudah berusia mengharapkan suami yang lebih tua darinya. Tapi lupa dengan konsekuensi ini.
Usia bukan ukuran kedewasaan. Seorang pria/wanita yang masih muda bukan berarti dia masih belum dewasa, sebaliknya usia kepala tiga juga bukan ukuran kematangan mental dan emosi. Karena kedewasaan terlahir dari komitmen dirinya untuk bertumbuh, mengambil peran dan tanggung jawab lebih. Sultan Muhammad Al Fatih Sang penakluk Konstatinopel di usia 23 tahun, Usamah Bin Zaid menjadi panglima perang di usia 18 tahun. Namun pahamilah, mereka sudah dipersiapkan oleh kedua orang tuanya dari sejak kecil. Itulah yang membuat karya dan mentalitas mereka melampaui usia anak-anak pada zamannya.
Jangan hina lelaki dengan bilang Masa nikahin Berondong? Rasulullah sallahu ‘alaihi wasallam menikah di usia 25 tahun dengan janda mulia berusia 40 tahun, siti Khadijah. Bahkan dari pernikahan yang berkah itu tarlahir putra putri tercinta. Ga ada masalah, bahkan sang istri bisa support dakwah suami. Ada juga seorang wanita usia 40 tahunan nikah dengan seorang pria berusia 19 tahun. Ternyata mereka disatukan dengan Al-Quran, keduanya para hafidz-hafidzah.
jadi jangan Terjebak Kriteria Usia. Karena yang menua, belum tentu mendewasa. Tidak ada kata terlalu muda atau terlalu tua untuk menikah. Yang penting menikahlah dengan niat ibadah, visi yang mulia, persiapan yang baik, dan ikhtiar yang diberkahi. Karena awalan akan menentukan akhiran. Tak perlu memusingkan kata-kata dan cemoohan orang lain, karena kita sendiri yang menjalani hidup dan pernikahan.
Yang pasti, jangan lelah berhijrah, tetap istiqomah, dan senantiasa ikhtiar tuk jemput jodoh terbaik.
Sumber : Setia Furqon Kholid
Leave a Reply