
Percaya atau tidak, satu per satu harapan saya, Alloh acc. Ketika saya masuk di STIKES Wira Husada Yogyakarta tahun 2015, di otak saya langsung terpikir UKM Muslim. Maklum dulu semasa kuliah di S1, saya dua periode menjadi pengurus UKM Muslim di FKM UNDIP. Jadi serasa sudah mengakar hingga ke jiwa saya. Saya tanya ke Pak Ronald selaku puket 3 siapa ketua UKM Muslim disini. Pak Ronald menjawab Aswan. Dan saya pun minta nomor HP Aswan. Saya pun diskusi dengannya dan saya minta hal-hal yang terkait dengan UKM Muslim. Aswan menyampaikan bila UKM Muslim vacum. Saya hanya bisa berbicara dalam hati “Ya Alloh, saya ingin di kampus ini UKM Muslim hidup”. Saya yang masih anak baru di STIKES, harus belajar memahami dulu kondisi di kampus ini seperti apa. Dan benar adanya “Bila Alloh menakdirkan sesuatu, maka Dia pula yang akan mengadakan ‘jalan’nya sehingga takdirNya terwujud”. Tahun 2016, Alloh dekatkan saya dengan bu Puji, Bu Yuli, Pak Nur, Pak Sby dan Pak Agus dan kami membentuk FORSKI (Forum Silaturahim Keluarga Islam). Dari sinilah harapan membangkitkan UKM Muslim muncul. Kami memiliki tujuan yang sama yaitu ada wadah untuk mahasiswa muslim. Terimakasih ya Alloh karena Engkau dekatkan saya dengan bu Puji, bu Yuli, Pak Nur, Pak Sby dan Pak Agus.
Tahun 2018, kami FORSKI memberanikan diri membuat rekruitmen pengurus UKM Muslim Asy-Syifa. Kami sudah dulu memiliki calon mas’ul yaitu syahrul. Karena syahrul adalah satu-satunya mahasiswa muslim yang memiliki kemauan dan keberanian untuk membangun lagi UKM Muslim. Dan kami FORSKI mencari kawan untuk menemani syahrul melalui menyebarkan link rekruitmen secara online. Dan rencana Alloh dahsyat. Selalu membuat saya meleleh dibuatnya. Ada yang mendaftar 6 orang plus syahrul. Dari tes iqro takdir, surah al qur’an hidup saya ada di surah al Kahfi. Surah Al Kahfi menceritakan 7 pemuda ashabul kahfi. Dan bisa pas ada 7 mahasiswa muslim yang mendaftar jadi pengurus UKM Muslim. Mereka adalah Syahrul, DJ, Habib, Via, Dina, Wiwid dan AL.
19 November 2018, mereka resmi menjadi pengurus UKM Asy-Syifa dengan SK Ketua STIKES Wira Husada Yogyakarta. Dan bukan ais namanya kalau nggak “nekan” seseorang. Hehehe. Saya mengumpulkan mereka bertujuh. Kami dari FORSKI telah membuat rencana proker selama 1 tahun kepengurusan. Dan dibahas oleh pengurus asy-syifa. Saya membuat klintingan seperti arisan yang didalamnya ada nama-nama kegiatan. Yang dapat kegiatan itu, dialah yang akan jadi penanggungjawabnya. Syahrul dapat mabit, DJ dapat baksos, habib dapat penyambutan maba dan silaturahim lebaran, via dapat bukber, dina dapat mading, AL dapat bebersih masjid. Setelah itu, Saya minta mereka membuat semacam proposal semua kegiatan untuk diajukan ke puket 3. Saya beri deadline dan persentasi. Salutnya saya, mereka tidak mengeluh. Mereka menjalankannya meski mereka harus bersusah payah kuliah dan praktikum dari pagi sampai sore.
Lucunya ternyata mereka buat grup sendiri diluar grup pengurus ukm asy-syifa. Jadi kami punya grup WA pengurus UKM Asy-syifa yang didalamnya adalah kami para FORSKI dan mereka. Dan benar adanya. Saat persentasi dan membahas proker, saya dibuat gelitik. Mereka memang selalu punya ide-ide nyeleneh dan saya dibuat tak berdaya dengan kelucuan mereka. Proker pertama, mabit. Disinilah FORSKI mengetes mereka untuk yang pertama. Mereka harus menginap atau tidur semalam di masjid nurul ashri dan dengerin kajian dari sabtu sore. Ternyata ada mahasiswa muslim lain yang mau ikut. Jadilah yang hadir ada Habib, DJ, AL, iyan, ulin dan via. Dina ga ikut karena sakit. Syahrul ga ikut karena ada tanding bola kalau gak salah.
Salah satu program kerja terkeren kami adalah bebersih masjid Al Iman di dekat kampus. Disinilah Alloh turun langsung. Alloh penuhi semua logistik mahasiswa yang bersih-bersih masjid. Dan yang bikin terharu adalah mahasiswa muslim menyempatkan waktunya sebelum kuliah atau setelah kuliah untuk bantu bersih-bersih masjid. Alloh lah yang menggerakkan mereka. Teruntuk kamu yang pernah bantu bebersih masjid Al Iman, semoga Alloh limpahkan kesehatan untuk orangtuamu, alloh jaga dirimu, alloh mudahkan jalan hidupmu.
Kajian tiap bulan, menjadi waktunya FORSKI melihat kelebihan dan kelemahan mereka. Alloh tak pernah salah memilihkan orang-orang pilihanNya untuk berada di barisan dakwah. Semakin terlihat seperti apa sosok syahrul, DJ, Habib, Via, Dina dan AL. DJ sang ahli MC dengan kata-katanya yang tertata rapi, AL sang ahli ngaji yang ketika melafazkan ayat-ayatNya tak diragukan lagi ademnya, via sang bandar uang, dina sang konfirmasi ustad, syahrul sang fotografer, dan habib sang video youtube sound mic… paket komplit.
Syahrul sang mas’ul yang doyan bola. Ketika di lapangan bola, syahrul mendadak menjadi seseorang yang berbeda. Benar-benar keren abis kalau di lapangan bola. Syahrul suka sekali dengan warna putih. Dia satu-satunya yang pilih warna putih untuk kaos pengurus. Mungkin karena dia punya kulit yang putih. Haha. Syahrul yang awalnya susah untuk mengungkapkan, perlahan sudah berani untuk bicara panjang lebar. Soal nego puket 3 sepertinya tidak sulit baginya karena ia yang sering bertemu dengan puket 3. Dia akan cerewet sekali kalau sudah dekat dengan orang itu. Yang bikin saya terharu adalah hari kamis lalu dia datangi meja kerja saya. Dan dia minta saya hadir lihat dia tanding bola. Saya jawab gak bisa. Dia pun pergi dengan rasa kecewa. Ais mah emang gitu. Suka banget ngecewain orang. Haha. Tapi rencana Alloh berkata lain. Mendadak bu Puji mau nonton syahrul tanding. Dan alhasil saya temani beliau. Meski dia kalah tanding kemarin, tapi datangnya saya, teriakan saya adalah benar-benar bangga dan ingin lihat syahrul di lapangan bola. Saya tidak memikirkan bahwa syahrul harus menang. Karena bagi saya, kalah menang sudah ranah kekuasaanNya. Yang penting saya bisa nonton langsung dia tanding dengan begitu gagahnya. Kamu anak hebat saya, syahrul…
DJ.. Sang pendiam. Dia hampir sama seperti syahrul. Pendiam kalau ketemu dengan orang baru dikenal. Awalnya saya susah bener ngajak ngobrol DJ. Bisa dihitung berapa kata yang dia ucapkan. 180 derajat dari AL. Haha. Mungkin karena dia yang paling tua jadi ngikut aja ya. Ketika ditarik ke belakang, ada hikmah yang Alloh berikan ketika DJ harus turun tingkat. Bila DJ tidak turun tingkat, mungkin DJ gak akan bisa jadi pengurus Asy-syifa karena sudah semester atas (cukup mikirin skripsi). Tapi karena DJ turun tingkat, jadi dia bisa jadi pengurus Asy-syifa. DJ suka jogging kalau sore. Entah sampai sekarang masih jogging atau ga. Salutnya DJ, meski HP rusak tapi amanah ke UKM tetap dilaksanakan. Dia pinjam HP temannya untuk membuat flyer battle memanah untuk acara pkkmb kemarin. Komunikasi pengurus dilakukan melalui HP temannya. Kamu anak baik saya, DJ…
Habib.. anak batako aku. Dia satu-satunya mahasiswa D3 Keperawatan yang jadi pengurus Asy-Syifa. Anak aku yang dewasa banget, sangat sangat peduli ama orang, ahli dalam perurusan sound dan mic. Dia ahli dalam membuat video dan flyer. Semua acara asy-syifa yang buat flyer adalah Habib dan DJ. Dia anak yang udah tahu apa yang saya pikirkan. Haha. Dia sabar banget apalagi kalau saya minta revisi flyer walau sebenarnya pastilah dia bete. Haha. Dia juga gak neko-neko anaknya. Dia anak yang dahulukan orang lain dibanding dirinya sendiri. Saya masih punya hutang ke dia. Insyaalloh akan saya penuhi janji saya untuk anak saya satu ini. Kamu anak dahsyat saya, Habib…
Dina… sang insomnia. Dina akan jadi pendiam kalau benar-benar belum kenal dengan orang itu. Dina suka dengan korea dan manga. Dina takut naik motor. Meski dina agak cuek tapi sebenarnya dia sangat peduli dengan orang-orang terdekatnya. Amanah sebagai sekretaris yang harus menghubungi ustad dilaksanakannya dengan tuntas. Berharap dina bisa jadi pengurus ukm asy-syifa lagi di tahun depan agar saya bisa mengenal lebih dekat dengan dina. Kamu anak tersayang saya, Dina….
Via.. sang entrepreneur. Saya baru tahu kalau dia suka jualan. Mulai dekat dengan via ketika kami harus mencari danus (dana usaha) untuk kas asy-syifa mengingat program kerja asy-syifa banyak dan tidak mungkin hanya mengharap pada dana kampus. Segala cara kami (forski dan asy-syifa) lakukan. Jualan minuman, salad buah, pisang lumer, bronis batako. Bahkan kami pernah punya rencana tes kesehatan di pasar-pasar. Pokoknya seru kalau sudah bahas ide-ide jualan di grup WA pengurus asy-syifa. Via rela membagi hatinya antara kuliah dan jualan danus. Pokoknya via bukan tipe pemalu. Apapun akan dia lakukan. Wanita yang gesit. Meskipun selalu terlambat datang kalau rapat. Maklum rumahnya jauh dari kampus. Dia juga selalu tahu apa yang saya pikirkan. Saya pernah menasehatinya dan mungkin membekas dihatinya. Jangan pernah abaikan satu orang. Satu orang itu penting. Karena dia bandar uang, saya selalu bilang bahwa Alloh donatur utama UKM Asy-Syifa. Kita harus usaha dengan segala cara. Soal hasil, nanti Alloh yang urus. Dan setiap kita ingin membuat acara, Alloh mudahkan dan penuhi kebutuhan UKM Asy-Syifa. Kamu anak keren saya, Via…
AL… Calon sang pemimpin. Dia bukan anak yang pemalu. Haha. Dia anak pemberani dari luarnya meski sebenarnya dia pemalu. Sebenarnya dia mampu tapi dia tidak percaya dengan dirinya. Seandainya AL tahu, semua orang menganggap AL luar biasa. Jangan dengarkan apapun kata orang yang gak baik tentangmu. Tutup telingamu. Karena itu yang akan membuatmu tak mau bergerak. Dia anak yang unik. Dia suka sekali dengan kisah-kisah. Kalau sedang rapat, ada saja yang dia ceritakan ke kami tentang kisah-kisah. Kami dengarkan meski kadang ceritanya gak ada ritmenya. Haha. Anak yang dulunya sangat cuek tapi perlahan sudah mulai peka dan peduli. Saya jatuh cinta dengan ngajinya ketika pertama kali ada kajian. Awal-awal pertama kajian, AL panas dingin dan gugup. bahkan gak nafsu makan. Padahal untuk ngaji aja. Tapi sekarang, dia sudah mulai terbiasa ngaji di depan banyak orang. Bisa jadi, UKM Asy-Syifa terbentuk karena menunggu AL datang ke STIKES. Karena AL satu-satunya anak semester 1 yang berani memilih ikut organisasi keagamaan. Kamu anak luar biasa saya, AL…
Mereka berenam memang banyak kekurangan. Tapi itu semua tertutupi dengan kelebihan dan ketulusan mereka untuk UKM Asy-Syifa. Kami (forski dan asy-syifa) ada di UKM Asy-Syifa bukan karena kami alim dan tahu agama. Tapi kami hanyalah orang-orang yang ingin terus belajar dan peduli dengan agama kami. Kami belajar saling memahami. Ketika ada persiapan kajian dan harus rapi-rapi ruangan tapi salah satu dari kami ada kuliah, maka yang lain yang merapikan. Tidak ada aku dan kamu.
Teruntuk Syahrul, Habib, DJ, Via, Dina dan AL… terucap dari hati saya terdalam, terimakasih banyak. Terimakasih karena kalian mau jadi pengurus Asy-Syifa. Terimakasih teruntuk orangtua kalian yang sudah mendidik kalian dengan luar biasa. Bersyukur pada Alloh yang telah memilih kalian untuk menemani saya di jalan dakwah ini. Tidak mudah untuk seorang pemuda terlibat dan berjuang untuk agamaNya. Karena banyak pemuda yang lebih memilih mengikuti keinginannya dibanding untuk mengabdi pada agamaNya. Dan kalian memilih menjadi pemuda yang berbeda dari kebanyakan pemuda di luar sana. Saya berprasangka baik bahwa doa orangtua kalian lah yang membuat Alloh memilih kalian menjadi pengurus Asy-Syifa. Ketika nanti kalian tidak ditemukan di SurgaNya, saya akan bersaksi dihadapanNya bahwa kalian pernah berjuang untuk agamaNya. Dan bila nanti kalian tidak menemukan saya di SurgaNya, jangan ceritakan padaNya kalau saya suka marah-marahin kalian ya. Semoga Alloh menjaga langkah kaki kalian, Alloh kuatkan hati kalian, Alloh mudahkan jalan hidup kalian.
Sama2 Bu…
dan terima kasih juga Atas Bimbinganya…