
Untuk menjadi besar, banyak diantara kita yang berpikir untuk melakukan segalanya dan bisa mengerjakan semuanya. Namun sadarkah sahabat, bahwa waktu kita di dunia ini sangat terbatas dan dalam rentang waktu itu kita dituntut untuk berprestasi dan mengukir makna. Hingga saat kita menghadap Ilahi, banyak orang menangisi kepergian kita dan kita tersenyum bahagia karena telah memberi banyak kebermanfaatan untuk sesama. Nah, pertanyaannya apa yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan hal tersebut ?
Dari 20 orang terkaya di dunia, ternyata hanya 2 orang yang dianggap konglomerat (punya lebih dari satu usaha). Lima jajaran tertinggi ditempati orang yang fokus pada satu bidang bisnis yang dirintisnya. Misalnya Bill Gates, Laksmi Mittal dan Warren Buffet. Bill Gates yang terkenal dan microsoftnya pun tidak tertarik dengan pengembangan desain yang sekarang dikuasai Adobe, Laksmi Mittal dengan perusahaan bajanya dan Buffet dengan kelihaiannya berpialang saham yang fokus sampai sekarang.
Ternyata di zaman Rasulullah, para sahabat pun hampir semuanya mempunyai keahlian spesifik. Hal itulah yang membuat mereka beda dan menjadi yang terbaik di bidangnya. Abdurrahman bin Auf tidak dikenal sebagai seorang panglima perang, namun sedekahnya yang pernah mencapai 42,9 miliar rupiah, sangat mengesankan. Khalid bin Walid bukanlah seorang negarawan, namun kegagahannya di medan perang sangat diperhitungkan. Dialah satu-satunya panglima yang selama mendapatkan amanah memimpin peperangan tidak pernah mengalami kekalahan.
Lalu, bagaimana dengan pendapat “Jangan taruh semua telur dalam satu keranjang?” Ternyata, pernyataan ini cocok untuk paradigma investasi. Misalnya, saat kita mau menginvestasikan harta kita ke dalam properti (rumah, kost-kostan, apartemen, dll) jangan lupa bahwa properti pun ada trennya. Bahkan pernah di Jepang nilai properti turun hingga puluhan persen dalam jangka waktu 10 tahun. Saat tahun ini, orang sedang mengandrungi investasi logam mulia, bisa jadi dengan perkembangan ekonomi dunia, membuat harga emas turun dalam jangka waktu tertentu. Nah, disinilah kejelian para investor untuk tidak memfokuskan investasi hanya pada satu tempat saja.
Banyak pemuda yang tak mengerti mau jadi apa ? Ikut organisasi apa? Membuat karya apa? Hingga hidupnya tak punya fokus yang jelas. Bahkan tak sedikit juga, orang yang tak bisa dibilang muda lagi masih bingung apa yang mesti dilakukan. Akhirnya, anak istri jadi terlantar.
Di Luar negeri, sistem pendidikan dibuat sedemikian rupa untuk mengarahkan bakat sang anak dan menjadikannya ahli di bidang yang ia pilih. Ada yang senang bermusik, akhirnya difokuskan untuk jadi pemain musik profesional. Maka wajar, banyak yang multi talenta di usia yang tergolong masih sangat muda. Nah, di negeri kita tercinta ini, seringkali kita dibuat seragam dan sama.
Ternyata, banyak diantara kita yang punya prinsip “hidup itu seperti air, ya mengalir saja”. Saya kurang sependapat kalau suma sampai disana prinsipnya, karena air kalau diam malah jadi sumber penyakit dan sarang nyamuk. Kecuali air yang dimaksud adalah air yang punya energi, bisa menghancurkan bongkahan batu apapun, dapat mencari jalan keluar dari setiap celah kesulitan, kalau maksudnya seperti itu baru bagus.
Apa itu passion ? Passion adalah sesuatu yang kita ga pernah bosen untuk melakukannya. Passion adalah dimana kita akan mengorbankan segala hal untuk mencapai itu. Passion adalah sesuatu yang dikerjakan dengan ikhlas, tanpa paksaan dan suatu bentuk panggilan dari alam bawah sadar manusia. Passion adalah dimana kita tidak memikirkan untung dan rugi. Passion adalah ketika kita melakukan hal itu begitu saja dan lupa dengan hal yang lain. Passion adalah sesuatu yang sangat kita sukai, sesuatu yang bisa kita lakukan berjam-jam tanpa kita merasa capek.
Hidup manusia itu ditentukan dari masa muda dan semuanya masih bisa berubah sebelum umur 40 tahun. Karena umur 40 tahun ke atas itulah yang dinamakan ketetapan hidup maka akan sangat sulit untuk berubah. Lalu bagaimana caranya tahu potensi terbaik dalam diri? Bagi kamu yang masih belum tahu, bisa cari tahu dengan merenungi dan mengisi pertanyaan-pertanyaan dibawah ini.
- Apa kira-kira minat atau bakat dimana Anda begitu bersemangat untuk melakukannya ?
- Apa aktivitas yang saat anda melakukannya, tanpa dibayarpun siap? Aktivitas itu juga membuat anda selalu ingin lebih menguasainya dan menjadi ahli di bidang tersebut, Anda semangat mempelajari, memperdalam dan mengasah keahlian di bidang tersebut ?
Bisa jadi, suatu minat itu belum kita lakukan, namun ada sebuah keyakinan dan semangat bahwa jika kita menekuninya kita bisa jadi yang terbaik di bidang itu. Pernah mungkin suatu saat, kita diberikan upah atau uang dengan hasil aktivitas yang kita lakukan itu, walaupun sedikit. coba direnungkan baik-baik.
Jadi kira-kira apa passion mu ?
Sumber : Setua Furqon Kholid
Leave a Reply