Dalam Al Qur’an, Alloh berfirman “Dan Dialah Alloh yang Menguasai HambaNya dan Dia Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui”. Apa arti Al Qohhaar? Al Qohhaar artinya menundukkan, menguasai, menjinakkan. Bagaimana cara kita memahami Al Qohhaar? Salah satu cara Alloh membuktikan sifat QohhaarNya adalah Alloh membungkam orang-orang kafir dengan Alloh nampakkan kejelasan tanda-tanda kebesaranNya. Alloh SWT membuat orang-orang yang durhaka kepadaNya bertekuk lutut dengan kebesaranNya. Lihat ketika Tsunami terjadi. Bertekuk lutut kita.
Alloh Al Qohhaar adalah Alloh yang mendinginkan suatu yang panas dengan yang dingin. Alloh Al Qohhaar, api yang bisa mengalahkan besi dikalahkan dengan air. Alloh yang menggabungkan yang kering dengan yang basah. Alloh yang melenyapkan kegelapan dengan cahaya. Alloh Al Qohhaar, Alloh yang membuat kita tak berdaya. Kita tidak kuasa menaham ngantuk. Alloh Al Qohhaar, Alloh menghalangi apa yang kita inginkan. Tetapi kadang-kadang sesuatu yang tidak kita inginkan diberikan oleh Alloh SWT. Kenapa demikian? Karena Alloh Al Qohhaar.
Ketika Alloh menciptakan bumi, bumi ini bergoncang. Lalu malaikat pun kagum dengan kekuatan bumi. “Wahai Alloh, adakah yang lebih kuat daripada bumi?”. Kata Alloh “Ada”. Lalu Alloh ciptakan gunung. Gara-gara gunung yang tadi bergoncang jadi diam. Lalu ketika gunung membuat diam bumi, malaikat bertanya “adakah yang lebih kuat dari gunung?”. Lalu Alloh menciptakan besi. Ternyata besi bisa menembus gunung. Malaikat kagum dengan besi. Lalu malaikat bertanya lagi “adakah yang lebih kuat dari besi?”. Kata Alloh “Ada”. Lalu Alloh menciptakan api. Ketika Alloh menciptakan api, “adakah yang lebih kuat dari api, wahai Alloh?” Lalu Alloh menciptakan air. Ketika Alloh menciptakan air kemudian malaikat bertanya “Adakah yang lebih kuat daripada air?”. Kata Alloh “Ada. Angin”. Karena air itu menguap dibawa oleh angin. “Dan adakah yang lebih kuat dari angin?”. Alloh berkata “Ada. Manusia”. Kalau di Jepang, bila ada angin topan ribut, rumah mereka aman. Kenapa? Karena buat rumahnya sangat kuat. “Lalu adakah yang lebih hebat dari manusia?”. Alloh berkata “Ada. Rasa mengantuk”. Manusia sekuat apapun, sepintar apapun kalau sudah mengantuk kelihatan jeleknya. Adakah yang lebih hebat dari ngantuk?”. Ada yaitu sakit. Makanya kalau ngantuk tapi sakit gigi rasanya tidak enak. Adakah yang lebih hebat dari rasa sakit? Ada yaitu kematian. Mengapa selalu ada yang mengalahkan? Selalu ada yang kuat dikalahkan dengan yang lain. Itu menunjukkan bahwa Alloh Maha Qohhaar, Alloh Maha menundukkan, Alloh Maha Perkasa.
Alloh Al Qohhaar tidak hanya untuk kita yang taat, kepada tukang maksiat pun, Alloh tetap berkuasa. Makanya banyak orang yang terus menerus melakukan hubungan bebas dengan yang tidak halal karena Alloh Maha Qohhaar, Alloh kasih penyakit HIV/AIDS untuk dia supaya berhenti. Alloh paksa, Alloh tundukkan dan Alloh jinakkan dia. Orang yang mengkonsumsi narkoba karena dia tidak juga mau berhenti maka Alloh Al Qohhaar memaksa dia untuk berhenti dengan Alloh kasih penyakit.
Kita diberi apa yang tidak kita inginkan dan seringkali apa yang kita inginkan malah tidak diberi. Bukankah itu bukti bahwa Alloh Al Qohhaar. Suatu hari ada seorang penguasa bertemu dengan seorang ulama, tiba-tiba sedang ngobrol dengan ulama ini ada lalat yang hinggap di hidung penguasa ini. Karena kebetulan tamunya ulama, penguasa ini bertanya “Wahai ulama, mengapa Alloh menciptakan lalat?”. Lalu ulama berpikir sebentar dan menjawab “supaya orang-orang yang berkuasa itu tidak sombong karena tidak ada pasukan tentaranya yang bisa menghalangi lalat untuk hinggap di hidungnya. Senjata musuh bisa dihalangi tapi tidak ada satupun penguasa yang bisa menghalangi lalat, nyamuk untuk hinggap dihidungnya. Itu tanda bahwa semua yang digenggam oleh Alloh Maha Qohhaar, Alloh Maha menundukkan, Alloh Maha Menjinakkan.
Cara meneladani Alloh Al Qohhaar adalah dengan cara kita tidak boleh tunduk kepada setan. Kita yang menundukkan setan. Jika kita meneladani Alloh Al Qohhaar karena Alloh menjinakkan, karena Alloh menundukkan maka kita menauladani Alloh Al Qohhaar, kita bisa mengendalikan diri kita sendiri. Kita bisa menjadi pemimpin bagi diri kita sendiri. Karena banyak sekarang orang ditundukkan oleh orang lain. Kalau orang lain memuji, kita senang. Kalau orang caci, kita sedih. Berarti yang menundukkan kita adalah orang lain. Tetapi Al Qohhaar membuat kita menundukkan diri kita, menundukkan setan. Itulah Al Qohhaar.
Di dalam Al Qur’an, Alloh berfirman “Lihatlah sifat Alloh Al Qohhaar, ada orang yang bermaksiat, Alloh buka pintu-pintu harta dan kebaikan baginya. Ada penguasa yang dzolim kepada rakyatnya, kadang-kadang Alloh mudahkan. “Biarin” Kata Alloh. Tapi Kata Alloh “Sampai ketika dia sudah berada diatas daun (sedang berkuasa), Alloh rontokkan kekuasaannya. Alloh buat bergoncang kekuasaannya dengan isu-isu, dengan adanya musuh, dengan ada yang membuka aibnya, Alloh goncangkan justru disaat dia sedang berkuasa. Karena Alloh Maha Al Qohhaar”. Alloh menjatuhkan disaat orang-orang sedang berkuasa cukup dengan satu keburukannya di buka oleh Alloh. Kenapa? Karena kita tidak bisa keluar dari Alloh Al Qohhaar.
Tidak ada satupun di muka bumi ini yang tidak tunduk kepada Alloh. Tidak ada makhluk Alloh yang besar, yang kecil, yang nampak, yang tidak nampak kecuali tunduk kepada Alloh. Lalu, jika semua ciptaan Alloh selain kita tunduk dan tidak pernah bermaksiat, apakah kita tidak malu karena kita menjadi satu-satunya makhluk yang tidak tunduk kepada Alloh SWT. Dengan memahami Alloh Al Qohhaar, kita menjadi tunduk dan patuh kepada Alloh bukan terpaksa tetapi kita memilih untuk tunduk kepada Alloh SWT. Dan itulah yang membuat kita dinamai Al Islam yang artinya nurut, pasrah kepada Alloh.
Satu contoh yang luar biasa tentang ketundukkan kepada Alloh adalah kekasih Alloh, Nabi Ibrahim AS. Lihatlah beliau begitu memahami Alloh Al Qohhaar, diapun pasrah dan tunduk kepada Alloh dengan sangat cinta, patuh dan tunduk kepada Alloh. Ketika Alloh SWT memerintahkan kepada Ibrahim lewat mimpi, “sembelih anakmu”. Perintahnya berat tapi lewat mimpi. Kalau perintahnya berat tetapi lewat malaikat Jibril, kira-kira rasanya lebih tenang, tidak? Lebih tenang. Kalau Nabi Ibrahim diperintah untuk menyembelih anaknya lalu Nabi Ibrahim tunduk dan patuh dengan dia sembelih anaknya. Ismail pun tahu kalau dia disembelih karena diperintahkan oleh Alloh, dia pun menyerahkan batang lehernya untuk Alloh. Lalu mengapa sebagian dari kita, diperintahkan untuk puasa saja satu bulan begitu susah. Dimanakah nama Alloh Al Qohhaar?
Sungguh nama Alloh Al Qohhaar sebenarnya membuat kita merasa tak ada daya dan tak ada kekuatan kecuali kekuatan Alloh SWT.
Sumber : Ust. Jumharuddin, Lc. Asmaul Husna Al Qohhaar.
Leave a Reply