Zaman dahulu, di Mekkah ada yang bernama Bilal Ibnu Robah. Beliau adalah seorang budak. Budak ini diperjualbelikan dan dihargai dengan harga pasaran. Bilal dihinakan oleh kaum kafir Quraisy dengan disiksa, tangan diikat lalu diikatkan ke kuda dan keliling Mekkah oleh majikannya, Umayah bin Khadaf. Saat disiksa, Bilal hanya mengucapkan “Ahadun ahad..Ahadun ahad..Yang Esa..Yang Esa”. Lihatlah dalam keadaan yang sangat terhina, Bilal dibeli oleh Abu Bakar As-Sidiq lalu dibebaskan. Lalu Bilal menjadi mukmin yang taat dan sholeh. Ketika Mekkah diraih oleh Rasulullah SAW, Bilal naik ke atas Kabah lalu mengumandangkan adzan diatas Kabah. Lalu orang-orang yang dahulu menghinakan bilal justru menjadi orang-orang yang terhina dan bilal yang dulu dihina orang-orang justru menjadi derajatnya tinggi. Siapa yang meninggikan? Alloh Al Mu’izz. Dan siapa yang merendahkan orang kafir? Alloh Al Mudzillu. Kesimpulannya, orang bisa menjadi mulia dan tinggi derajatnya karena mukmin, karena keislamannya. Dan orang bisa menjadi terhina karena kekafirannya atau jauh dari Alloh SWT.
Seandainya orang tersebut beriman, maka Alloh angat derajatnya. Tapi seandainya orang tersebut tidak beriman, Alloh jatuhkan derajatnya. Tidak ada diantara manusia yang ingin mendapatkan dirinya hina, selalu ingin mendapatkan kemuliaan, ingin mendapatkan derajat tinggi, ingin mendapatkan penghormatan, tapi banyak orang keliru bahwa saat mereka mencari kegagahan, kemuliaan, dia tidak tahu sesungguhnya kemuliaan itu ada dimana. Sehingga mereka mencari kemuliaan dengan cara yang tidak benar karena mereka mengira kemuliaan itu ada di harta, jabatan, kenalan-kenalan yang hebat. Justru yang menjadikan kemuliaan bukan karena jabatan yang tinggi, harta yang banyak, tapi justru kemuliaan didapatkan saat anda dekat dengan Alloh. Siapa yang ingin mendapatkan kemuliaan? Dekatlah dengan Alloh SWT karena kemuliaan itu hanya milik Alloh SWT.
Saat orang munafik mengatakan pokoknya nanti setelah tiba di Kota Madinah akan diketahui siapa yang mulia dan siapa yang hina. Tapi ternyata Alloh jawab dengan mengatakan “sesungguhnya kemuliaan itu dimiliki oleh Alloh SWT dan bagi orang mukminin”. Ternyata yang namanya kegagahan bagi orang-orang yang mukminin saja. Jika ingin mendapatkan kemuliaan jadilah orang yang beriman. Itu kunci dari kemuliaan karena hakekatnya kemuliaan tidak hanya di dunia tapi kemuliaan yang sesungguhnya adalah mendapatkan ridho Alloh, surga firdaus Nya Alloh.
Perkataan Umar bin Khatab yang sungguh akan mengguggah hati kita “sesungguhnya kita ini adalah suatu kaum yang digagahkan, dimuliakan karena Islam. Kalau bukan karena Islam, apalah artinya hidup ini. Karena Islam inilah yang dapat mengarahkan kita kepada Alloh SWT”.
Dekatkan diri Anda ketika manusia dalam keadaan tertidur, Anda bangun maka Anda akan mendapatkan tempat terpuji di sisi Alloh. Mungkin di dunia tidak terkenal tapi biarkan Alloh menyebut nama kita di depan para malaikatNya. Kenapa? Karena hakekatnya siapapun yang mendekatkan diri dengan Alloh pastilah Alloh akan mengingatnya dan saat diingat oleh Alloh SWT, derajat Anda tinggi.
Jika Anda menjaga Alloh di hati mu maka Alloh akan menjaga Anda kapanpun Anda saat memerlukan Alloh. Tidak dimintapun, Alloh sudah akan menolong orang mukminin dimanapun berada. Karena kegagahan hanya milik Alloh SWT.
Sumber : Ust. Abi Maki. Asmaul husna tv one 26 April 2015.
Leave a Reply