Tidak ada ayat-ayat yang paling agung di dalam Al Qur’an kecuali saat ayat itu mengandung asma Alloh atau asmaul husna. Ada beberapa ayat di dalamnya terkandung asmaul husna diantaranya adalah Al Hayy. Makna dari kata Al Hayy itu adalah Alloh yang Maha Hidup. Segala sesuatu yang ada di muka bumi ini banyak yang hidup. Manusia hidup, pepohonan hidup, bunga-bunga yang indah hidup, binatang hidup tapi apapun yang hidup di muka bumi ini bahkan apapun yang hidup di luar muka bumi ini, mereka akan bergantung kepada yang Maha hidup adalah Al Hayy. Bahkan Alloh SWT yang Maha Hidup ini sama sekali tidak pernah kehilangan sekecil apapun waktu baik itu karena tertidur atau karena ngantuk, mustahil Alloh tertidur. Kenapa? Karena saat orang itu tertidur sebenarnya dia sedang kehilangan kehidupannya. Dalam Hadits “sesungguhnya tidur adalah saudaranya kematian”. Bahkan beberapa kalimat mengatakan “tidur itu setengah daripada kematian”. Orang yang tertidur, Alloh kembalikan ruhnya lagi kepada orang tersebut. Tapi kalau orang yang wafat, itu tidak dikembalikan lagi oleh Alloh SWT ruhnya.
Bayangkan seandainya Alloh SWT mengantuk, ada berapa planet yang beradu diluar muka bumi. Seandainya Alloh mengantuk dan Alloh tertidur, ada berapa kehidupan yang bergantung pada Alloh. Dan seandainya Alloh tidur dan ngantuk, berapa banyak hamba Alloh yang sedang memohon kepada Alloh lalu rugi kalau Alloh saat itu tertidur. Berapa banyak manusia yang sedang minta ampun kepada Alloh kalau Alloh saat itu sedang ngantuk atau tertidur, tidak terdengar doanya, tidak terdengar taubatnya, rezekinya tidak sempat terbagikan. Alloh Al Hayy yang Maha Hidup.
Betapa gembiranya kita memiliki sebuah keanggungan yang bernama Alloh Al Hayy. 24 jam, kapanpun, detik manapun, jam berapapun, jika kita dekat kepada Alloh, menyebut nama Alloh, Alloh pasti akan mendengar kita. Dan pasti Alloh akan melihat kita. Banggakah kita memiliki Alloh Al Hayy yang Maha hidup? Sebaiknya kita hanya bergantung kepada Al Hayy saja. “Tawakalah engkau kepada Alloh yang Maha Hidup yang tidak akan pernah sirna dan tidak akan pernah wafat”.
Rasulullah saat berdoa kepada Alloh dengan mengatakan kata-kata yang indah. Saat memohon, ujung-ujung dalam doa beliau mengatakan “Yaa Robb anta Jibroil, Wa anta Robbi Mikail, Wa Robbi Isrofil”. Kenapa harus tiga mailaikat ini disebutkan? Jibril, Mikail, Isrofil, apa rahasianya? Jibril adalah yang bertanggungjawab tentang masalah wahyu. Dan wahyu itu adalah fungsinya untuk menghidupkan hati. Bukankah Al Qur’an adalah firman Alloh yang di wahyukan oleh Alloh melalui malaikat Jibril untuk diberikan kepada Rasulullah. Ternyata jelas bahwa wahyu itu menghidupkan hati. Alloh yang menghidupkan hati melalui wahyuNya yang disampaikan kepada Nabi Muhammad melalui Jibril. Mikail adalah yang bertanggungjawab menurunkan hujan, air. Dengan air, hujan emua makhluk menjadi hidup. Alloh jadikan segala sesuatu menjadi hidup. Berarti Mikail yang bertanggungjawab untuk menghidupkan bumi ini. Karena Alloh Al Hayy yang telah mengutus Malaikat Mikail. Siapa itu isrofil? Malaikat yang bertanggungjawab untuk meniupkan sangkakalaNya. Alloh memerintahkan kepada malaikat Isrofil untuk menghidupkan semua manusia di padang mahsyar. Kenapa Rasulullah meminta kepada Alloh lalu diikatkan/dinisbatkan dengan kata-kata Ya Alloh Rabbu Jibril Wa Rabbu Mikail Ya Rabbu Isrofil” karena ketiga ini adalah malaikat yang bertanggungjawab untuk menghidupkan. Jibril menghidupkan hati, Mikail menghidupkan bumi, Isrofil menghidupkan kita di padang mahsyar. Maka siapa hakekatnya yang telah memerintahkan mereka untuk hidup. Dialah Al Hayy, Alloh yang Maha hidup.
Saat semua bumi dihancurkan, semua yang namanya langit tidak ada. Planet sudah tidak ada. Lalu Alloh tanyakan pada malaikat maut “Ya malaikat maut, siapakah yang tersisa saat ini?”. Malaikat maut menjawab “Ya Rabb, Jibril yang masih tersisa, Mikail yang masih tersisa, Isrofil yang masih tersisa dan aku malaikat maut yang selalu beribadah kepadaMu”. Alloh berkata “Ya malaikat maut, wafatkan Jibril. Ambil nyawanya. Wafatkan Mikail, Wafatkan Isrofil”. Alloh berkata “Siapa yang tersisa lagi ya malaikat maut?”. Malaikat maut menjawab “Aku ya Alloh”. Alloh pun berkata “wafatlah engkau, malaikat maut”.
Tidak salah jika manusia ingin hidup di muka bumi ini. Tapi ingat, sepanjang-panjang usia yang didapatkan oleh manusia tetap ujung-ujungnya mendapatkan kematian. Kenapa? Karena kita bukan Al Hayy. Karena Al Hayy hanya Alloh SWT yang Maha hidup untuk selama-lamanya.
Suatu saat dari istri Muhammad, Ummu Habibah memohon kepada Alloh SWT dengan mengatakan “Ya Alloh jadikanlah usiaku panjang lalu jadikan pula usia ayahku panjang dan jadikan pula usia daripada Rasulullah SAW panjang”. Rasulullah bertanya “Ya Ummu habibah, apa yang kau inginkan”. Dijawab dengan mengatakan “sesungguhnya aku sedang meminta agar usia saya panjang”. Dijawab oleh Rasulullah SAW “Ya Ummu Habibah, Maukah kutunjukkan sebuah doa yang lebih baik daripada meminta usia panjang? Mintalah kepada Alloh dengan kata-kata yang lebih baik “Ya Rabb selamatkan aku dari azab kubur dan api neraka”. Ini adalah doa yang paling baik daripada minta panjang umur. Kenapa? Sepanjang-panjangnya usia karena bukan Al Hayy manusia ini pasti ujung-ujungnya akan menghadap pada kematian.”
Sumber: Ustad Abi Maki. Asmaul husna tv one 29 Maret 2015
Leave a Reply