Sebelum ilmu, ada yang lebih penting yaitu ADAB. Sebab banyak ilmu tapi tidak beradab, itu akan menjadi fitnah bagi kita. “Kok itu ilmunya tinggi, agamis pula tapi lisannya begitu, kelakuannya begitu. Nggak sesuai”. Nah ini fitnah sebab berilmu tapi tidak beradab.
Sedangkan andai ilmu kita masih sedikit tapi memiliki adab yang baik, itu akan membuat diri kita lebih terkendali, bahkan bisa menjadi cara dakwah yang baik karena orang lain melihat kesantunan kita.
Adab sebelum ilmu adalah seperangkat etika yang dipegang oleh siapapun sebelum ia menuntut ilmu, sehingga dirinya paham dan tidak keliru dalam bertindak terhadap guru yang menyampaikan ilmu, terhadap rekan sesama penuntut ilmu, terhadap sumber ilmu, juga kepada DIA yang Maha memiliki ilmu yaitu Alloh SWT.
Adab menuntu ilmu ini apabila dipegang kuat-kuat akan mendatangkan keberkahan. Dimana makna berkah adalah hadirnya kebaikan yang bertambah-tambah, entah berupa kemantapan hati, ketenangan dalam menyikapi persoalan kehidupan, bahkan bisa jadi penebar manfaat bagi sesama.
Namun berlaku pula sebaliknya. Jika adab tidak dipegang, maka yang terjadi adalah tidak ada kebaikan sama sekali meski proses pembelajaran dan kematerian yang dipelajari sama. Dan ini sungguh rugi, sungguh sia-sia.
Diantara Adab kepada pemilik ilmu, Alloh :
- Senantiasa berprasangka baik kepadaNya saat ada hambatan ataupun kemudahan dalam proses menuntut ilmu
- Merasa rendah juga bodoh dihadapanNya. Sehingga setiap akan mempelajari sesuatu yang baru, penuntut ilmu akan berdoa dengan khusyu’ dan benar-benar memohon petunjuk dariNya
- Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas-tugas keilmuan karena keyakinan disaksikan olehNya dan akan dimintai pertanggungjawaban dihadapanNya.
Diantara Adab kepada Sumber Ilmu :
- Tidak meletakkan sumber ilmu (semisal buku) di tempat yang sembarangan dan tidak pantas.
- Tidak melakukan penggandaan sumber ilmu untuk kepentingan komersil tanpa ijin dari penulisnya
- Di dunia online, tidak menyebarkan sesuatu kecuali meminta izin terlebih dahulu pada penulis/pengelola grup tempat belajar tersebut. Apabila diizinkan, wajib untuk mencantumkan sumber ilmunya dari mana. Sebab meskipun berita itu baik, adab kepada sumber ilmu mengharuskan penuntut ilmu untuk selalu mencantumkan nama sumbernya, sejelas-jelasnya. Maka mulai sekarang, hindari mencatut tulisan kemudian membagikannya dengan awalan “copas dari grup sebelah” karena ini tidak beradab. Dan jika ternyata tidak diizinkan untuk menyebarkan, harus menerima dengan ridho.
Diantara Adab kepada Guru (penyampai ilmu)
- Tidak memotong penjelasannya, menyimak dengan serius dan penuh hormat. Memuliakan guru atas dasar keikhlasan mengharap ridho dari Alloh SWT
- Bila ada yang hendak ditanyakan, sampaikan pertanyaan dengan tenang, penuh kelembutan, jelas, singkat dan tidak mengajukan pertanyaan yang sudah diketahui jawabannya (hanya untuk menguji)
- Tidak mencari-cari kesalahannya apalagi sampai membicarakan keburukannya kepada orang lain
- Mendoakan mereka, sebab doa yang baik akan kembali ke yang mendoakan
Diantara Adab kepada sesama penuntut ilmu :
- Saling menjaga kondusifitas dan rasa nyaman ketika proses menuntut ilmu
- Tidak melakukan debat kusir yang tidak menghadirkan solusi apapun, termasuk tidak membahas sesuatu yang bersifat khilafiyah
- Saling mengenal dan saling tolong menolong (yang benar) dalam proses menuntut ilmu.
Sumber : Febrianti Almeera. Adab Sebelum Ilmu dalam kelas belajar jadi Istri. 9 November 2018
Leave a Reply